Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2019, 18:34 WIB
Masriadi ,
Khairina

Tim Redaksi


ACEH UTARA, KOMPAS.com – Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI) Aceh meminta maaf kepada masyarakat Aceh yang jika penyelenggaraan kegiatan seleksi pemain sepakbola putri U-17 tingkat Provinsi Aceh dinilai bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam.

“Kami atas nama Panitia Penyelenggara Seleksi Pemain Sepakbola Putri U-17 tingkat Provinsi Aceh, memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Aceh jika penyelenggaraan kegiatan seleksi pemain tersebut ada bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam,” sebut Ketua BLiSPI Aceh Ishaq Rizal lewat pernyataan tertulis, Kamis (4/7/2019).

Dia menyebutkan, kegiatan itu bertujuan untuk menjadi wadah penyaluran bakat dan kemampuan para generasi muda khususnya dalam cabang sepak bola.

Dengan demikian, kegiatan mereka menjadi terarah, dapat menjaga nilai syariat Islam dan kekhasan budaya Aceh.

Baca juga: Ormas Islam Lhokseumawe Tolak Liga Sepak Bola Putri

“Daripada mereka menyalurkan bakatnya secara tidak terkendali dan yang lebih penting adalah untuk membina generasi muda agar tidak terjurumus kepada hal hal yang dilarang oleh Agama seperti untuk menghindari pengaruh narkoba dan kenakalan remaja lainnya,” terang Ishaq.

Di samping itu, sambungnya, penyelenggara beranggapan cabang olahraga sepakbola serumpun dengan cabang olahraga bola voli, basket, dan tenis serta cabang olahraga lainnya yang diikuti oleh  wanita.

Selain itu, para pemain juga menggunakan pakaian muslimah, dan kalaupun ada salah satu pemain yang berpakaian kurang muslimah dikarenakan yang bersangkutan bukan Muslim.

Ia mengaku telah meminta pemain itu menyesuaikan dengan kondisi muslimah dan tidak mungkin dipaksakan bagi pemain yang bersangkutan.

“Kami tidak ada niat sedikit pun untuk mencederai penerapan syariat Islam di Provinsi Aceh. Untuk itu sekali lagi jika kegiatan ini kurang cocok dilaksanakan di Aceh. Kami juga berharap kepada kita semua untuk bersikap yang adil terhadap cabang olahraga yang lain seperti bola voli, basket dan lainnya yang digeluti oleh wanita di Aceh,” terangnya.

Baca juga: Fatwa Haram PUBG, Belum Ada Arahan Soal Razia di Lhokseumawe

Ishaq juga meluruskan, pelaksanaan seleksi pemain khusus U-17 putri hanya dilaksanakan tanggal 30 Juni 2019 dan berlangsung hanya sekitar 3 jam saja.

“Dan untuk putri yang diselenggarakan hanya kelompok usia 17 tahun saja, sedangkan yang kelompok usia lainnya tidak ada untuk putri dan hanya diselenggarakan untuk pria (laki-laki) dan masih usia pelajar yaitu U-12, U-14, U. 16 dan U-21. Jika hasil penelaahan kita bersama terhadap kegiatan U-17 putri ini bertentangan dengan norma, adat istiadat dan syariat Islam maka untuk pelaksanaan berikutnya akan kami tinjau kembali,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Forum Komunikasi Ulama, organisasi masyarakat, dan organisasi kepemudaan di Lhokseumawe menolak digelarnya Piala Menpora Sepakbola U-17 Putri tingkat nasional di Stadion Perta Arun Gas, Lhokseumawe, Aceh, pada Juli hingga September 2019.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com