Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan Pemkot Bandung Uji Coba Jalur Satu Arah di Jalan Sukajadi

Kompas.com - 04/07/2019, 17:13 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Beberapa ruas jalan saat ini digunakan untuk parkir memang sudah ada izinnya, memang diperbolehkan untuk parkir, tapi kami akan evaluasi karena sekali lagi jalur utama diupayakan tidak ada parkir sama sekali," kata dia.

"Untuk parkir bisa masuk ke lokasi yang sudah ditentukan atau ke tempat parkir yang disediakan oleh tempat makan, usaha atau perkantoran, selebihnya jalan dimaksimalkan untuk jalan," kata dia.

Baca juga: Polisi Beri Pendampingan untuk Anak Berkebutuhan Khusus yang Jadi Korban Pelecehan ASN di Bandung

Berkaca pada Jalan Dr Djunjunan atau Jalan Pasteur yang menjadi jalur pintu masuk dan keluarnya ke Kota Bandung, di sepanjang jalur ini kendaraan dilarang untuk parkir. Menurut Bayu, upaya ini bisa membantu kelancaran kendaraan yang melalui jalur tersebut.

Rekayasa Jalur Sukajadi ini pun akan berdampak pada jalur lain, seperti Jalur Pasteur-HOS Tjokroaminoto, dan jalur-jalur kecil lain yang diprediksi terjadi peningkatan kendaraan. 

"Karena peningkatan kendaraan dari arah Cipaganti, Ciumbuleuit ini akan mengarah ke Pasteur-Tjokroaminoto apabila akan mengarah ke Lembang," ujar dia.

Tempatkan personel di titik macet

Meski begitu, pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut dengan menempatkan personel Satlantas dan Dishub Kota Bandung di titik-titik rawan kemacetan.

"Di situ akan kami manfaatkan personel yang ada, sedangkan ruas jalan terkait perubahan di situ ada rambu-rambu lalu lintas yang direncanakan Dishub dan penempatan personel dari dishub dan kepolisian," kata dia.

Namun, titik pasti penempatan personel masih diperhitungkan. Nanti disampaikan kepada publik.

"Hasil perhitungan ada dari Dishub karena itu sistem. Kami tak berdasarkan situasi di lapangan, tapi berdasarkan hasil evaluasi perhitungan di lapangan yang dimasukkan sistem yang dimiliki Dishub," kata dia.

Kasi Manajemen Transportasi Dinas Perhubungan Kota Bandung Sultoni mengatakan, rekayasa uji coba ini akan mulai dilakukan pada 11 Juli 2019.

Baca juga: HUT Bhayangkara, Warga yang Lahir Tanggal 1 Juli Gratis Urus SIM di Polres Bandung

"Tanggal 11 Juli dimulainya sampai 18 Juli untuk uji coba kemudian dievaluasi," kata Sultoni.

Sebelum dilakukan uji coba, pihak Dishub Kota Bandung tengah memperhitungkan rekayasa jalan tersebut dengan menggunakan aplikasi pembebanan jalan atau Vissim. 

Penggunaan aplikasi itu dengan cara memasukan sejumlah data, misalnya data volume kendaraan di Jalan Sukajadi di waktu sibuk, eksisting Jalan Cipaganti dan Cihampelas, dan survei pengguna jalan. Hasil tersebut akan diaplikasikan pada uji coba nanti.

"Tapi yang namanya perencanaan berandai-andai, jadi nanti kalau satu arah seperti apa itu namanya ouput model Vissim. Nanti kelihatan kinerja seperti ini, misal tertundanya di persimpangan ini dan lainnya. Sebelum uji coba, kami input dulu dan hasilnya seperti ini. Setelah uji coba hasil di lapangan nanti seperti apa akan dievaluasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com