Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venue Aquatic Jakabaring Berlumut, Gubernur Sumsel Salahkan Angin Puting Beliung

Kompas.com - 04/07/2019, 15:23 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kondisi air yang berubah warna menjadi hijau di venue Aquatic kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, disebut Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru akibat bencana angin puting beliung.

Herman mengatakan, kejadian angin puting beliung pada Sabtu (27/10/2018) lalu menyebabkan atap membran di venue Aquatic menjadi pecah.

"Venue Aquatic itu kan kena angin puting beliung kemarin, akibatnya lumut jadi hidup, karena membrannya pecah. Membrannya lagi delivery, dalam perjalanan. Karena bukan buatan sini, tapi buatan eropa," kata Herman, Kamis (4/7/2019).

Baca juga: 7 Fakta Pemutusan Aliran Listrik untuk Lampu Jalan LRT dan 22 Venue Jakabaring hingga Atlet Gatal-gatal

Herman melanjutkan, kondisi 22 venue kompleks Jakabaring Sport City (JSC) yang sempat diputus aliran listrik oleh pihak PLN kini kondisinya terang karena telah kembali tersambung.

"Sekarang sudah hidup semua," ujar dia.

Menurut Herman, terjadinya tunggakan Rp 3 miliar lebih pembayaran listrik di JSC lantaran saat ini terjadi transisi kerja sama antara PT JSC dan PT Anajico untuk membuat The New Jakabaring.

Pemerintah Provinsi Sumsel pun diakui Herman tidak lagi memberikan modal untuk pengelolaan Jakabaring sejak awal 2019 kemarin.

"JSC kan sudah menjadi badan usaha (PT), direksinya pun diangkat sebelum itu. Paling penting, untuk memandirikan mereka dalam berbisnis, agar mandiri. Memang 2019 tidak kita berikan penyertaan modal. Mudah-mudahan bulan 8 sudah memberikan PAD untuk masyarakat," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, dampak dari pemadaman aliran listrik yang berada di 22 venue kompleks JSC, membuat venue Aquatic mati total.

Sehingga, sirkulasi air yang ada di dalam kolam tidak berjalan dengan sempurna akibat pompa air yang mati.

Baca juga: Minim Pendapatan, Pengelola Jakabaring Terpaksa Tunggak Pembayaran Listrik hingga Rp 3 Miliar

Akibatnya, para atlet loncat indah berlatih dengan kondisi miris di mana air kolam telah berubah menjadi hijau karena banyaknya endapan lumut.

"Kami tidak bisa latihan sampai malam karena gelap. Atlet juga mengeluh gatal-gatal, karena kondisi air yang sudah berlumut," kata Pelatih Kepala Loncat Indah Sumsel Meirizal Usra.

Meski demikian, para atlet harus tetap berlatih untuk mengikuti pra PON 2019 di Jakarta pada Agustus mendatang, meskipun berendam di air yang berlumut.

"Mau tidak mau harus, karena kami mempersiapkan diri meskipun keterbatasan fasilitas seperti sekarang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com