PEKANBARU, KOMPAS.com - Asap pekat masih menyelimuti kawasan hutan di Desa Teluk Bano II, Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Rabu (3/7/2019).
Saat api sedang mengamuk membakar lahan kering, sejumlah petugas kepolisian dan TNI berjibaku melakukan pemadaman. Upaya yang dilakukan tidak mudah, bahkan cenderung berbahaya.
Di tengah pemadaman, angin kencang tiba-tiba bertiup ke arah barat. Kepulan asap hitam dan putih langsung menyelimuti empat orang petugas yang memegang selang air.
Namun, di tengah pekatnya asap, petugas berseragam dinas cokelat dan loreng itu tetap bertahan. Dari kejauhan, mereka sayup-sayup terlihat.
Baca juga: 5 Fakta Karhutla di Sumatera, Terdeteksi 59 Titik Panas hingga Terbanyak di Riau, 27 titik
Keterbatasan alat
Petugas di sini hanya mengandalkan satu unit mesin pompa air, karena peralatan yang terbatas. Itu pun ukurannya kecil dan kurang bertenaga.
Ditambah lagi, sumber air terbatas di dekat lokasi kebakaran. Hal ini membuat semprotan air ke arah api sangat kecil dan sulit memadamkan api yang berkobar. Sesekali, selang yang digunakan juga tersumbat akibat lumpur parit.
Untungnya, pemadaman dibantu satu unit helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang melakukan water bombing.
Tetapi, pemadaman lewat udara bukannya tanpa hambatan. Sesekali, pilot helikopter juga terlihat kesulitan mengarahkan bucket air ke arah titik api, karena asap membumbung tinggi ke udara.
Tak lama setelah itu, petugas kepolisian dari jajaran Polres Rohil dan TNI Kodim 0321/Rohil menggunakan waktu untuk berhenti sejenak. Mata mereka terlihat merah berair akibat asap, meski menggunakan kacamata dan masker penutup wajah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan