Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babi Hutan Serang 5 Warga di Lereng Gunung Slamet, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 04/07/2019, 12:24 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Serangan babi hutan yang melukai empat warga dan menewaskan satu orang lainnya di Desa Windujaya dan Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, disebabkan berbagai macam faktor.

Kepala Dusun II Desa Windujaya Amin Mustofa mengatakan, babi hutan menyerang manusia diduga karena dalam posisi terdesak atau terancam.

Baca juga: 7 Fakta Babi Hutan Serang Warga di Banyumas, 1 Meninggal hingga Libatkan Anjing Peliharaan

"Kemungkinan karena terdesak atau terancam, tapi banyak juga penyebab lainnya, bisa juga karena sedang musim kawin jadi babi hutan lebih agresif," kata Amin, Rabu (4/7/2019).

Kemungkinan lain, lanjut Amin, pasokan makanan di hutan menipis, sehingga babi hutan turun ke permukiman warga.

Menurut Amin, babi hutan biasanya hanya turun dan merusakan tanaman warga. Namun, penyerangan terhadap warga di desanya baru terjadi kali ini.

"Dulu di desa sebelah, Dusun Semaya, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, pernah menyerang warga, tapi akhirnya tertangkap," ujar Amin.

Baca juga: Korban Serangan Babi Hutan Ternyata 5 Orang, Ini Kronologi Lengkapnya

Edi Maryanto, warga Desa Windujaya mengatakan, kemunculan babi hutan kali ini berbeda dengan sebelumnya. Biasanya, babi hutan turun ke perkebunan atau permukiman warga pada malam hari.

"Dulu-dulu biasanya babi hutan turun pada malam hari, tapi ini siang hari, mungkin karena terdesak atau gimana," kata Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com