Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Jabar Dilirik Pengembang Monorail asal London

Kompas.com - 04/07/2019, 10:59 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terlibat dalam Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) 2019 di London, Inggris. Sejumlah investor asing pun kepincut untuk menanamkan investasinya di Jabar.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa yang juga ketua rombongan menyatakan bahwa banyak calon investor melirik perekonomian Jawa Barat, karena mempunyai potensi besar, baik di bidang transportasi maupun non transportasi.

Salah satunya yakni Cross Rail International, perusahaan pembuat transportasi massa asal London.

"Mereka salah satu yang bisa mendatangkan atau mengkoordinasi potensial investor dan beberapa transportasi massa yang ada di London. Dan beberapa (monorail) di berbagai negara adalah hasil dari mereka. Mereka tertarik untuk melakukan kerja sama," kata Iwa dalam siaran pers yang diterima wartawan, Kamis (4/7/2019).

Baca juga: PT Jakarta Monorail: Semoga LRT Tidak Dimangkrakkan seperti Monorel

Perusahaan lain yang juga melirik Jabar adalah One Work yang berpengalaman menangani integrasi pembangunan. Menurut Iwa, One Work dan pihaknya sempat terlibat pembahasan cukup detil, termasuk memberikan masukan kepada pembangunan di Jawa Barat.

Selain itu, investor asal Spanyol yang berkantor di London, Basque Trade, juga telah menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Jawa Barat, khususnya di Aerocity dan Monorail.

Baca juga: Anggota Komisi V DPR: Tarif MRT Mahal, Harusnya di Bawah Rp 3.000

Dukungan infrastruktur

Menurut Iwa, ketertarikan tiga investor tersebut tak lepas dari pertumbuhan ekonomi Jabar yang terus menunjukan tren positif. Pada kuartal pertama tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat mencapai 5,5 persen. Persentase tersebut di atas rata-rata Pertumbuhan Ekonomi (PE) Nasional, yakni 5,18 persen.

Infrastruktur di Jawa Barat juga dinilai mendukung roda investasi dengan keberadaan 5 bandar udara dan 9 pelabuhan. Jawa Barat menjadi menyumbang kontribusi ekspor tertinggi nasional dengan realisasi investasi 16,2 persen dan kontribusi sektor manufaktur 24,4 persen.

Selain itu, skema kerja sama pemerintah dan badan usaha yang memungkinkan pihak swasta berkolaborasi langsung dengan pemerintah daerah dinilai semakin memikat calon investor untuk berinvestasi di Jawa Barat.

Baca juga: Ridwan Kamil Tawarkan Segitiga Rebana untuk Investor Korsel

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Doni Joewono mengatakan, selain kondisi perekonomian yang baik, kemudahan-kemudahan yang diberikan Pemprov Jawa Barat kepada investor membuat daya tarik.

Misalnya, dengan sistem Online Single Service, Pemprov Jawa Barat juga memberikan keringanan tarif import. Belum lagi skema tax holiday yang memberikan pengurangan pajak pendapat.

"Jadi ini lah (contoh) salah satu kerja nyata. Diharapkan bisa berjalan dengan baik dan berharap para investor datang. Tidak hanya konsumsi tumbuh, tetapi juga investasi datang," kata Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com