KULON PROGO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), merencanakan aksi inovatif untuk mencegah stunting.
Pemerintah tengah merancang untuk memberikan asupan bervitamin yang mengandung mikronutrien atau zat gizi yang diperlukan tubuh, utamanya bagi ibu hamil dan anak di bawah 2 tahun.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo mulai menjajaki asupan berupa beras fortivikasi atau beras yang sudah dicampur dengan mikronutrien, berupa zat besi, asam folat, zinc atau zat seng.
Strategi memberi beras fortivikasi lantaran beras memiliki fungsi sebagai makanan pokok yang bisa dikonsumsi rutin setiap hari.
Baca juga: Jangan Salah, Balita Horang Kaya Juga Bisa Terkena Stunting, Kenapa?
Metode memberi beras pun lebih mudah karena rutin dimakan ketimbang asupan lain sebelumnya, misal biskuit ataulah tablet.
"Ini masih bahasan awal. Masih akan membicarakan dengan dinas lain, seperti Bappeda, dinas pertanian, dan lainnya," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan, dr Sri Budi Utami, MKes. di ruang kerjanya, Rabu (3/7/2019).
"Ini terkait ketersedian beras, biaya, data ibu hamil dan remaja maupun bayi kurang 2 tahun, pendataan dari Dinas sosial, pendanaan dari Bappeda, penyediaan dari beras dari dinas pertanian. Ini semua masih kajian awal."
Beras bernutrisi ini rencananya akan menjadi langkah inovatif pemerintah dalam menangani upaya mencegah stunting di Kulon Progo, secara langsung.
Baca juga: Di Sumedang, Tiga dari 10 Bayi Lahir Stunting
Kabupaten Kulon Progo dinilai memiliki komitmen tinggi untuk menangani stunting.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes, drg Hunik Rimawati MKes mengatakan, banyak kegiatan dan kebijakan telah dilakukan untuk menangani stunting.
Termasuk di antaranya Pemkab menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 37 tahun 2018 yang mengharuskan 14 OPD terlibat dalam mencegah stanting di kabupaten ini.
"Penanggulangan stunting tidak bisa hanya kami saja. Pengaruhnya (kami) hanya 30 persen. Karenanya hampir semua OPD yang terlibat," kata Hunik
Pemerintah pusat pun bahkan memonitor secara khusus pelaksanaan program mencegah stunting di Kulon Progo ini.
Pada awalnya, pemerintah pusat memonitor 8 kabupaten/kota pada 2017. Salah satunya adalah Kulon Progo.
Baca juga: Cegah Stunting, Menteri Susi Tuntut Ibu Masak Ikan untuk Anaknya
Kabupaten Kulon Progo menjadi perhatian khusus bukan karena dianggap sebagai daerah yang terdapat angka stunting tinggi.