Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 8 Tahun Tewas di Bak Mandi, Kecurigaan Mengarah ke Penjual Bubur

Kompas.com - 03/07/2019, 18:54 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sejak FAN (8) hilang pada Sabtu (29/6/2019) menjadi pertanyaan pihak keluarga.

Pencarian pun dilakukan dengan menyisir pinggiran sungai, kolam ikan, vila, dan sumur. Namun, tak kunjung menemukan titik terang.

Usaha pencarian akhirnya membuahkan hasil setelah Selasa (2/7/2019) pukul 18.30 WIB, jasad bocah yang baru naik kelas 2 SD itu ditemukan tewas dalam kondisi terbungkus seprai warna biru di bak kamar mandi.

Kakek korban, Didin, mengaku curiga lantaran mencium bau tidak sedap dari dalam kamar kontrakan yang berada di lantai satu. Kamar itu dihuni oleh penjual bubur ayam bernama Yanto.

Baca juga: Pemkot Bogor Siapkan Rp 14 Miliar untuk Percantik Jalan Suryakencana

Dirinya sempat menduga bau tersebut adalah daging ayam yang mulai membusuk.

"Saya minta bantuan dengan 7 orang pintu ini didobrak karena ada curiga di kamar itu bau busuk dan dicari ternyata di bak mandi sudah dibungkus," kata Didin, saat ditemui di Kecamatan Megamendung, Puncak, Bogor, Rabu (3/7/2019).

Didin menyebut, Yanto menghilang di hari menghilangnya FAN. Kecurigaan keluarga pun mengarah ke tukang bubur tersebut karena tak kunjung pulang, padahal biasanya sebelum siang, ia sudah berada di kontrakan.

"Sebelumnya saya curiga dengan yang kontrak tukang bubur ayam keliling sejak hari Sabtu orang itu pergi enggak bilang-bilang," terang dia.

Sementara itu, bibi korban, Nurma (25) menyebut, penjual tukang bubur itu belakangan diketahui berusia 16 tahun dan bekerja sebagai penjual bubur dari Kabupaten Pemalang.

Ia menetap di kontrakan tersebut kurang lebih satu tahun.

"Infonya sih dia pendatang dan pertama dia ngontrak sama kakak iparnya di sebelah sana kemudian dia pindah ke sini yang perbulannya seharga Rp 350.000," ungkap dia.

Baca juga: Wanita Bawa Anjing Masuk Masjid di Bogor Dipastikan Alami Gangguan Jiwa

Jenazah FAN tiba sekitar pukul 13.00 WIB diiringi isak tangis keluarga. Tak lama kemudian, jenazah FAN dikebumikan di pemakaman umum tak jauh dari rumahnya.

Pihak keluarga meminta kepolisian agar pelaku cepat ditangkap dan mendapat hukuman yang setimpal.

Sejauh ini, kepolisian menyebut masih memburu pria diduga pelaku yang membunuh FAN.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan pelaku pun masih dalam pengejaran, dan saat ini sudah ada beberapa nama yang dicurigai," singkat Kapolres Bogor AKBP AM Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com