Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Merpati Tinggi Kolong Meja Berhadiah Ratusan Juta, Ini Cara Mainnya

Kompas.com - 03/07/2019, 12:21 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Lomba burung merpati tinggi kolong meja memiliki peminat yang terbilang cukup banyak di kalangan penghobi burung merpati.

Besar dan rutinnya hadiah dalam setiap perlombaan yang rutin digelar oleh organiasi Penggemar Merpati Tinggi Indonesia (PMTI) dua kali setiap bulan membuat banyak penghobi burung merpati tidak segan-segan merogoh kocek berkisar Rp 130.000 sampai Rp 160.000 sebagai uang pendaftaran lomba.

Lalu, bagaimana teknis lomba burung merpati tinggi kolong meja?.

Seksi Lomba PMTI, Aristyo Setiawan menjelaskan, dalam sebuah lomba biasanya digelar selama tiga hari mulai Jumat hingga hari Minggu.

Baca juga: Lomba Merpati, Modal Tak Sampai Rp 200.000, Bisa Dapat Ratusan Juta

 

Peserta biasanya mendaftar hari rabu. Setelah mendaftar, peserta dan burungnya diperbolehkan untuk melakukan orientasi agar burung terbiasa dengan arena lomba.

“Latihannya bertahap 100 meter dulu, kemudian 200 meter, dan seterusnya. Kalau burung langsung diterbangkan dari jauh bisa kabur,” kata Aris saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/7/2019).

Memanggil merpati jantan

Lomba dimulai. Satu nama peserta biasanya diwakili dua orang. Tugas mereka berbeda, satu orang melepas burung di titik start yang lokasinya berada 1,2 kilometer dari arena lomba.

Satu orang lagi, bertugas di dalam kolongan atau arena lomba di atas tanah berbentuk persegi seluas 9x9 meter dengan tiang bambu setinggi 9 meter di setiap sudutnya.

Satu tiang bambu dengan bambu lainnya disambungkan dengan rangkaian bendera bendera kecil hingga membentuk sebuah kubus.

Joki kolongan kemudian berdiri di belakang sebuah meja dengan membawa seekor burung merpati betina.

Baca juga: Laku Miliaran Rupiah, Sejak Kapan Burung Merpati Diminati Penghobi?

 

Tugasnya adalah untuk memanggil burung utama yang dilepas dari jauh. Burung utama dipanggil dengan cara mengibarkan sayap burung betina agar burung tersebut hinggap tepat di atas meja yang tersedia di bawah kolongan.

“Ukuran mejanya 60x60 sentimeter. Joki tidak boleh mengibarkan sayap burung sebelum ada peluit dari wasit, bisa kena diskualifikasi. Kalau burung sudah mau dekat kolongan baru peluit ditiup sama wasit,” jelasnya.

Lebih lanjut Aris menjelaskan, ketika wasit sudah meniup peluit, burung utama harus hinggap di atas meja yang tepat dengan cepat pula.

“Jadi penilaiannya ada kecepatan dan ketepatan. Kalau burung cepat tapi turunnya di meja yang salah tetap dianggap kalah dan didiskualifikasi. Yang menang nanti diadu lagi sampai ada juara 1,” bebernya.

Baca juga: Terjual Rp 1 Miliar, Kenapa Burung Merpati Bisa Sangat Mahal?

Kebanggan mengikuti lomba

Jayabaya, burung merpati yang dibeli seharga Rp.1.000.000.000Dokumentasi Aristyo Setiawan. Jayabaya, burung merpati yang dibeli seharga Rp.1.000.000.000
Sebelumnya, bagi penggemar burung merpati di seluruh Indonesia, mengikuti lomba burung merpati tinggi kolong meja merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com