BANDUNG, KOMPAS.com - Seorang pria yang diduga oknum polisi melakukan aksi koboi jalanan dengan mengeluarkan pistol di jalur alternatif Bandung-Lembang pada Minggu (30/6/2019).
Aksi pria tersebut terekam video dan viral di media sosial (medsos). Dia terlihat menghentikan seorang warga yang dianggapnya melakukan pungutan liar (pungli).
Video yang dimuat di akun @bdgsosmed ini menuliskan bahwa aksi koboi ini terjadi di depan SDN Mekarwangi, Jalan Bukit Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (30/6/2019), sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat itu jalur alternatif Bandung - Lembang itu dalam keadaan macet.
Baca juga: Bawa Pistol dan Mengaku Irjen Polisi, Johanes Ditangkap
Berdasarkan laporan dari warganet yang identitasnya dirahasiakan, penumpang dari mobil berjenis SUV hitam pelat nomor B 2001 RFS keluar dengan membawa pistol dan mengacungkannya ke salah satu warga yang sedang mengurai kemacetan di jalur alternatif Bandung-Lembang.
Saksi lain bernama Asep Odik membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Dia mengaku melihat orang yang diduga oknum polisi sedang memarahi seseorang yang dianggap melakukan pungutan liar.
Warga yang dimarahi oknum tersebut diketahui bernama Hamdan (18).
"Dia (Hamdan) nyangkanya pengemudi itu bukan polisi, ternyata polisi," kata Asep yang dihubungi Kompas.com, selasa (2/7/2019).
Baca juga: Viral, Penumpang Bayar Pengemudi Ojek Online dengan 1 Kilogram Beras
Asep menambahkan, pertikaian ini telah diselesaikan secara kekeluargaan oleh perangkat desa dan Babinsa setempat.
"Tapi sudah selesai kok, sama pak kepala desa dan Babinsa, semua perangkat desa ada. Sudah diklarifikasi, dari pihak Ibu Hamdan juga sudah, dari Hamdannya sendiri juga sudah selesai," ujarnya.
Menurut Asep, penyebab pertikaian itu dikarenakan Hamdan dianggap melakukan pungli.
"Jadi dia (Hamdan) mungkin meminta uang secara keras, mungkin. Si bapak itu cuman berjaga-jaga," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Polsek Lembang Kompol Sutarman mengaku mengetahui peristiwa itu dari media sosial (medsos).
Namun saat ini pihaknya tidak bisa menjelaskan secara detil terkait peristiwa tersebut lantaran masih melakukan penyelidikan terkait kebenaran video viral tersebut.
"Ya masih dalam penyelidikan tim reskrim dan intelejen mencari kebenarannya medsos, kalau perkembangannya sejauh mana kami belum ada laporan. Polres sudah turun, sudah saya laporkan ke jajaran atas," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.