Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Kerahkan Pesawat Pendeteksi Panas dan Logam Cari Helikopter yang Hilang Kontak di Papua

Kompas.com - 02/07/2019, 18:15 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Lima hari proses pencarian helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang sejak 28 Juni 2019 di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, belum juga membuahkan hasil.

Rencananya, Rabu (3/7/2019), TNI AU akan menurunkan pesawat yang memiliki teknologi pendeteksi panas dan logam untuk membantu pencarian.

"Kita rencanakan untuk besok hari, apa bila sudah siap, pesawat CN235 yang selama ini kami gunakan akan digantikan dengan CN235 MPA, jenisnya sama namun spesifikasinya berbeda. CN235 MPA ini mempunyai kemampuan mendeteksi panas dan logam," ujar Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, di Jayapura, Selasa (2/7/2019).

Baca juga: Hari Ke-5 Pencarian Helikopter Hilang di Papua, Tim Udara Sambangi 3 Distrik

Pesawat tersebut, sambung Dax, belum akan membantu pencarian di Pegunungan Bintang karena sudah ada dua heli jenis Bell yang melakukannya.

Informasi dari warga di Kabupaten Jayapura yang mengaku sempat mendengar suara helikopter pada Jumat lalu, akan didalami melalui jalur udara.

"Kami akan menggunakan pesawat itu untuk menyisiri sektor Lereh dan Airu, Kabupaten Jayapura. Sementara heli Bell tetap kami fokuskan di Oksibil," ujar Dax.

Baca juga: Selasa, Pencarian Helikopter Hilang di Papua Dilanjutkan ke Arah Distrik Kiwirok

Sebelumnya, helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD hilang kontak sesaat lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari tujuh orang kru dan lima orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian Pos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com