Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sepasang Lansia Terima Kiriman 4 Ekor Ikan dari Menteri Susi

Kompas.com - 02/07/2019, 14:33 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pasangan H Muchtar Arsjad (90) dan Hj Choespijah (87) duduk di kursi depan rumahnya di Jalan Mertojoyo P2 Kelurahan Merjosari, Kota Malang, Selasa (2/7/2019). Raut wajahnya bahagia.

Pasangan lanjut usia (lansia) itu berkesempatan menerima empat ekor ikan cakalang yang dikirim oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ke rumahnya.

Muchtar Arsjad dan isterinya merupakan pensiunan guru sekolah dasar. Muchtar pensiun pada tahun 1986 sedangkan Choespijah pensiun pada tahun 1992.

Baca juga: Menteri Susi Lepasliarkan Penyu dan Ikan Napoleon di Perairan Natuna

Ivan Muchtar (57), putra ke-4 dari pasangan itu mengatakan, empat ekor ikan cakalang seberat 10 kilogram itu diterimanya pada Kamis (27/6/2019) lalu.

Pada boks yang berisi empat ekor ikan itu tertera tulisan bahwa ikan tersebut dikirim oleh Menteri Susi.

Sedangkan yang memberikan ikan itu ke rumahnya adalah petugas dari Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM).

Ivan mengatakan, pengiriman ikan kepada orangtuanya yang sudah lanjut usia itu berawal dari percakapannya di Twitter.

Ivan yang mengaku kerap bertukar pesan dengan Menteri Susi melalui direct message (DM) di Twitter iseng menyampaikan bahwa kedua orangtuanya penyuka ikan laut.

"Iseng saja. Kan Bu Susi sering mengeluarkan tagline, kalau tidak makan ikan saya tenggelamkan. Jadi meme juga kan. Terus saya katakan, seandainya bapak dan ibu saya yang pensiunan guru SD itu dikirim ikan, betapa senangnya bapak saya," terang Ivan, saat mendampingi orangtuanya.

"Saya DM-an sama Bu Susi sudah lama," imbuh dia.

Baca juga: Menteri Susi Pimpin Langsung Penenggelaman 13 Kapal Vietnam di Kalimantan Barat

Setelah itu, Menteri Susi memastikan bahwa apa yang dikatakannya benar dan meminta alamat lengkap rumahnya. Kemudian, kiriman ikan itu benar-benar datang ke rumahnya.

"Ikan laut memang kesukaan orangtua saya," kata dia.

Ivan sendiri mengaku pernah bekerja di sebuah perusahaan eksportir ikan di Kendal mulai tahun 1993 sampai 1995. 

Saat ini, Ivan sibuk menjadi bakul ikan di Malang. Namun, sekarang masih vakum karena masih masa pemulihan dari sakitnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com