Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bata Kuno di Sendang Sumberbeji Diduga untuk Lindungi Sumber Mata Air

Kompas.com - 02/07/2019, 12:46 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Bangunan yang terstruktur dari batu bata kuno ditemukan di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (30/6/2019) lalu.

Bangunan yang ditengarai sebagai benda cagar budaya tersebut ditemukan di dasar area penampungan air dari sumber air alami. Warga setempat menyebutnya sebagai kolam, sendang atau waduk.

Lokasi penemuan situs berada di sebuah tempat yang cukup dikeramatkan warga setempat. Tempat dengan luas 2.800 meter persegi itu ditumbuhi banyak pohon dan beberapa di antaranya diperkirakan berusia ratusan tahun.

Kepala Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, WS Yuda mengungkapkan, selama puluhan tahun, tempat itu berfungsi sebagai tempat menampung air dari sumber mata air sebelum dialirkan ke sawah warga.

Baca juga: 5 Fakta Penemuan Situs Kuno di Jombang, Diduga Bekas Dinding hingga Ada Serpihan Tengkorak Manusia

"Entah ini namanya apa ya, semacam sendang atau waduk, tapi fungsinya untuk menampung air dari sumber air. Ini sudah lama ada, mungkin sejak zaman nenek moyang," katanya saat ditemui di lokasi penemuan situs Sumberbeji, Senin (1/7/2019).

Dari sendang Sumberbeji, kata Yuda, air digunakan untuk mengairi sawah melalui saluran tersier. Ada lebih dari 7 hektar sawah yang memanfaatkan air dari sendang Sumberbeji.

"Selama ini dijadikan untuk mengairi sawah di Sumberbeji. Sudah lama digunakan, tapi satu dua tahunan ini airnya kurang. Mungkin karena tertutup lumpur atau sampah," ungkapnya.

Dikatakan Yuda, karena debit air dari sendang Sumberbeji mulai berkurang untuk mengairi sawah, warga bersepakat untuk membersihkan.

Bersih-bersih sendang juga dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan tempat itu menjadi lokasi wisata.

Baca juga: Struktur Bata Kuno Ditemukan di Dasar Waduk Sumberbeji Jombang

"Debit air memang berkurang dan ada rencana mau dibuat wisata pemandian, makanya dibersihkan. Waktu bersih-bersih, ternyata ditemukan situs," jelasnya.

Ditambahkan, kawasan sendang Sumberbeji merupakan lahan aset desa dan menjadi kawasan yang dilindungi, baik dari aktivitas berburu maupun penebangan pohon.

Kaseli (79), warga Dusun Sumberbeji mengungkapkan, dirinya tinggal di Dusun tersebut sejak 1967. Sepengetahuan dirinya, sendang tersebut sudah ada jauh sebelum dia tinggal di Dusun Sumberbeji.

Batu bata kuno pelindung sumber mata air

Adanya struktur bata kuno di dasar sendang Sumberbeji, Kaseli mengaku sudah mengetahuinya sejak lama.

Struktur bata kuno tersebut, diyakini olehnya sebagai bangunan untuk melindungi pusat sumber mata air.

Baca juga: Situs di Waduk Sumberbeji Jombang, Diduga Parit untuk Lindungi Air Bersih

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Jombang, Imam Bustomi mengatakan, keberadaan sendang Sumberbeji cukup signifikan bagi pengelolaan lahan pertanian di wilayah Sumberbeji.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com