Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Jayabaya, Merpati Termahal Seharga Rp 1 Miliar yang Sering Juarai Lomba

Kompas.com - 02/07/2019, 11:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS,com - Burung merpati yang diberi nama Jayabaya, milik Aristyo Setiawan, warga Bandung laku dengan mahar senilai Rp 1 miliar.

Jayabaya dibeli pehobi asal burung yang bernama Robby pada Jumat (28/6/2019) lalu.

Berikut fakta dari Jayabaya, burung merpati termahal seharga Rp 1 miliar:

1. Pemilik berat melepas

Ilustrasi sedih dan tidak bahagiaTim Gouw Ilustrasi sedih dan tidak bahagia
Aristyo Setiawan pemilik Jayabaya awalnya berat melepas burung merpati kesayangannya. Bahkan dia mematok harga sangat tinggi agar Jayabaya tidak ada yang berani membeli.

Kemudian dia mendapatkan tawaran dari dua calon pembeli Jayabaya seharga Rp 700 juta dan Rp 750 juta.

“Ada dua orang yang nawar. Dari Banten Rp 700 juta dan pak Robby orang Bogor Rp 750 juta. Penawarannya itu sekitar dua bulan lalu," bebernya.

Namun Aris menolak dua calon pembeli tersebut karena mengaku masih sayang pada burung merpatinya.

Baca juga: Laku Rp 1 Miliar, Merpati Ini Pecahkan Rekor Burung Termahal

2. Kaget ada yang serius membeli Rp 1 miliar

Uang dolar berhamburan.SHUTTERSTOCK Uang dolar berhamburan.
Aris bercerita, dua bulan setelah menawar Rp 750 juta, Robby warga Bogor kembali datang dan menyebutkan angka Rp 1 miliar untuk memboyong Jayabaya.

Tak mau kehilangan momen langka, Aris merelakan burung kesayangannya.

“Mungkin pak Robby takut keduluan, jadi pak Robby berani bayar segitu. Saya juga kaget kok, ada yang sanggup ngeluarin Rp 1 miliar buat seekor burung. Kalau paketan misalnya pernah ada 12 ekor sampai 20 burung seharga Rp 700 juta, tapi ini satu burung," ujar Aris masih keheranan.

Baca juga: Alasan Pria di Bogor Rela Beli Burung Seharga Rp 1Miliar

3. Dibayar menggunakan giro

Ilustrasi mesin ATMThinkstock.com/uncle_daeng Ilustrasi mesin ATM
Burung merpati yang diberi nama Jayabaya milik Aristyo, warga Kota Bandung dibeli dengan mahar Rp 1 miliar.

Namun uang mahar yang diberikan tidak berbentuk tunai, melainkan berbentuk giro bilyet.

Saat dihubungi Kompascom, Robby pembeli Jayabaya membenarkan jika membeli Jayabaya dengan mahar Rp 1 miliar.

“Iya benar, saya bayar pakai giro,” akunya.

Robby mengatakan sudah lama mengincar Jayabaya dan mengaku takjub dengan performa Jayabaya setiap ikut lomba.

Baca juga: Burung Merpati di Bandung Laku Rp 1 Miliar, Apa Istimewanya?

4. Jayabaya masuk 10 besar burung terbaik di nasional

Ilustrasi burung merpati balap.SHUTTERSTOCK Ilustrasi burung merpati balap.
Aris mengatakan, Jayabaya sudah belasan kali naik podium menjadi juara 1 dan masuk 10 besar burung terbaik di perlombaan yang rutin digelar oleh organisasi Penggemar Merpati Tinggi Indonesia (PMTI).

Jayabaya juga pernah menjuarai Anniversary Bansel dan tahun lalu masuk juara 1 klasemen nasional.

Dari berbagai prestasi yang disabet Jayabaya, Aris mengakui mendapatkan keuntungan puluhan juta rupiah saat memenangkan perlombaan.

"Rata-rata setiap perlombaan total hadiah bisa Rp 75 juta sampai ratusan juta tergantung pesertanya," akunya.

Baca juga: Kenali Kawasan Jelajah, Peneliti Lepaskan Burung Maleo Bercincin

5. Rencana cetak burung jawara seperti Jayabaya

Ilustrasi Pemenang LotereThinkstock Ilustrasi Pemenang Lotere
Aris yang bekerja di kandang Embatama di Jalan Cisaranten, Kota Bandung mengaku tidak rugi menjual Jayabaya, karena sudah beberapa kali mendapatkan hadiah saat perlombaan burung.

Selain itu, dia berniat kembali mencetak burung jawara seperti Jayabaya.

"Saya memang punya kandang sendiri buat pelihara burung lomba. Saya punya 40 sampai 50 ekor burung merpati," tandasnya.

Aris mengatakan jika Jayabaya adalah jawara di berbagai ajang lomba merpati tingkat nasional khususnya di ajang kelas merpati tinggi kolong meja.

"Awalnya memang sering kalah dulu karena pastinya butuh penyesuaian. Tapi setelah itu selalu berprestasi," ungkapnya.

Baca juga: 537 Burung Bangkai Mati Keracunan setelah Memakan Bangkai Gajah.

6. Pembeli Jayabaya tidak hitung untung rugi

Ilustrasi pembelian kendaraan roda empat.Paultan.org Ilustrasi pembelian kendaraan roda empat.
Robby, pembeli Jayabaya bercerita sudah mengincar burung merpati itu sejak tahun 2018. Dia tidak menghitung untung rugi karena menurutnya kepuasan yang didapatnya setimpal dengan uang yang dikeluarkan.

“Ini hobi. Kalau sudah hobi kita carinya kepuasan. Jadi, berapa banyak uang yang keluar saya enggak hitung, enggak saya rinci," kata laki-laki yang enggan dipublikasikan profesinya.

Menurutnya, prestasi yang didapatkan Jayabaya menjadi bahan pertimbangan bagi Robby untuk mengaluarkan mahar senilai Rp 1 miliar.

“Burung itu punya prestasi apa enggak pasti berbeda harganya. Sejak 2018 burung itu (Jayabaya) hampir per giringan (lomba) pasti ada prestasinya,” ujar Robby.

Sumber KOMPAS.com (Putra Prima Perdana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com