Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bayi Kembar Siam Adam dan Malik, Tunggu Operasi dan Biaya Popok Hasil Urunan Perawat

Kompas.com - 01/07/2019, 15:59 WIB
Dewantoro,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Adam dan Malik tampak ceria duduk di pangkuan ibundanya, Noorida Sihombing.

Tingkahnya lucu dengan suara-suaranya yang khas. Bayi kembar siam dempet di bagian perut atas berusia 7 bulan itu sedang menanti operasi pemisahan yang direncanakan dilakukan bulan ini di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan.

Ketika ditemui di ruangan perinatologi, Senin (1/7/2019), ayah kedua bayi tersebut, Juliadi Silitonga (29), mengaku sudah melewati masa lelahnya.

Saat ini ia hanya bisa pasrah dengan keadaan. Selama 7 bulan dia berada di rumah sakit menunggu kedua buah hatinya. Secara bergantian dengan istrinya, dia menggendong Adam dan Malik.

"Ini anak kami ketiga dan keempat. Sehat kali dia nih," katanya sambil memberikan jarinya kepada Malik. Serta merta tangan kiri Malik menggenggamnya erat.

Baca juga: Jenazah Bayi Kembar dengan Tali Pusar Ditemukan Mengambang di Kali

 

Buruh penyadap getah karet ini tidak menyangka dengan keadaan anaknya ketiga dan keempat ini. Keduanya lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibolga dengan berat badan 4,7 kg dan dirawat selama beberapa hari kemudian pindah ke RSUP Haji Adam Malik Medan. 

Dia mengaku sempat berpikir untuk membawanya pulang ke rumahnya di Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Tapanuli Utara dan merawatnya di sana. Namun pihak rumah sakit melarangnya. 

Dia mengaku sudah pontang-panting merawat Adam dan Malik. Untuk sementara ini, anak pertamanya harus dititipkan ke orangtua dan mertuanya.

Anak pertamanya, Jevanya Joi Silitonga (5) berada di Desa Manalu Purba, sedangkan anaknya yang kedua, Rahel Silitonga (2,5) dirawat di Tapanuli Selatan. 

Dia bersama istrinya menunggu Adam dan Malik. Ia harus meninggalkan pekerjaannya sebagai buruh.

Namun beruntung, biaya perawatan Adam dan Malik ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Juliadi pun merasa sangat terbantu. Sementara untuk membeli popok, ia menggunakan uluran tangan donatur yang datang. 

Dijelaskannya, sebelumnya sudah ada pembicaraan dengan dokter bahwa akan dilakukan operasi pemisahan Adam dan Malik. Namun jadwalnya belum ditentukan. Meski demikian, kata dia, menurut dokter, kondisi kedua bayi saat ini sehat dan sudah bisa dilakukan operasi pemisahan. 

"Harapannya, operasinya nanti berjalan lancar lah. Mudah-mudahan sehat dia," katanya.  

Kasubag Humas RSUP Haji Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, bayi Adam dan Malik sudah 7 bulan dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan. Kondisinya sangat baik dan sehat dengan panjang badan 65 cm dan berat 17 kg. Keduanya dirawat di ruang perinatologi. 

Untuk operasi pemisahan ini, sudah dibentuk tim yang melibatkan banyak bagian, mulai dari dokter anak, bedah anak, radiologi, jantung dan lain sebagainya.

"Tim sebenarnya sudah beberapa kali rapat untuk penanganannya tapi memang belum ditentukan waktunya. Masih persiapan memenuhi sarana dan prasarana," katanya. 

Menurutnya, biar pun saat ini kondisi Adam dan Malik dalam keadaan sehat namun tetap harus ada analisa risiko untuk mengantisipasi banyak kemungkinan.

Tim dokter, menurutnya, optimis dengan operasi yang akan dilakukan. Berdasarkan pengalaman, lanjutnya, tahun 2017 tim dokter juga sudah berhasil memisahkan bayi kembar Siam dempet Sahira dan Fahira yang mengalami kelainan pada jantung. 

"Sampai sekarang kondisinya sehat. Berhasil. Usianya sudah dua tahun. Nah, Adam dan Malik tidak sesulit itu karena kondisinya sehat," katanya. 

Rosario membenarkan biaya perawatan Adam dan Malik ditanggung oleh BPJS. Namun tidak termasuk biaya kebutuhan sehari-hari ibu dan bapaknya. Begitu juga kebutuhan popok, tisu bayi, minyak dan lainnya tidak ditanggung BPJS.

Baca juga: Bayi Kembar 3 Lahir di Cilacap dengan Persalinan Normal

 

Selama ini, ibu dan bapaknya termasuk kurang mampu, sehingga perawat dan dokter urunan untuk membeli kebutuhan bayi. 

"Beberapa hari lalu Pemkab Taput, Dinsos sudah berikan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari. Orang tua Adam dan Malik juga sudah dipanggil bupati," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com