Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] 5 Bulan Dipenjara, Vanessa Angel Bebas | TNI Perluas Lokasi Pencarian Heli MI-17

Kompas.com - 01/07/2019, 07:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Artis Vanessa Angel akhirnya bebas dari Rumah Tahanan (rutan) Medaeng, Sidoarjo, Minggu (30/6/2019), usai menjalani vonis 5 bulan penjara dalam kasus prostitusi online.

Namun, suasana haru di depan rutan berubah menjadi kericuhan. Pasalnya, para pengawal sebuah televisi streaming dianggap menghalangi wartawan lainnya yang hendak meliput. Aksi dorong pun tak terhindarkan dengan para pengawal tersebut.

Sementara itu, berita tentang Mahfud MD yang mengusulkan untuk diberlakukannya kembali sistem proporsional tertutup dalam pemilihan anggota DPR, menjadi sorotan pembaca. 

Menurut Mahfud, penerapan sistem proporsional terbuka yang saat ini diterapkan, menimbulkan banyak masalah, salah satunya adalah masalah transaksi politik uang.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Mahfud MD usulkan pemilihan sistem proposional tertutup untuk DPR

Ketua Dewan Pakar Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) saat menjadi pembicara dalam Halal bi Halal KAHMI Rayon Brawijaya di Kota Malang, Minggu (30/6/2019)KOMPAS.com/ANDI HARTIK Ketua Dewan Pakar Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) saat menjadi pembicara dalam Halal bi Halal KAHMI Rayon Brawijaya di Kota Malang, Minggu (30/6/2019)

Mahfud menilai, penerapan sistem proporsional terbuka menimbulkan banyak masalah. Selain maraknya transaksi politik uang, sistem tersebut hanya menguntungkan calon yang populer.

"Sekarang proporsional terbuka ternyata di lapangan menimbulkan masalah. Orang yang populer tapi tidak punya ideologi yang sesuai dengan partai," katanya saat menjadi pembicara dalam Halal bi Halal KAHMI Rayon Brawijaya di Kota Malang, Minggu (30/6/2019).

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mencontohkan fenomena masuknya artis sebagai calon anggota legislatif.

Artis yang sudah punya modal keterkenalan sangat berpotensi menggeser calon yang berasal dari kader partai.

Baca berita selengkapnya: Mahfud MD Usulkan Pemilihan Sistem Proporsional Tertutup untuk DPR, Ini Sebabnya

2. Kericuhan terjadi saat Vanessa bebas dari penjara

Senyum Vanessa Angel saat bebas dari Rutan Medaeng, Surabaya, Minggu (30/6/2019).SURYA.co.id/Ahmad Zaimul Haq Senyum Vanessa Angel saat bebas dari Rutan Medaeng, Surabaya, Minggu (30/6/2019).

Suasana gaduh pecah saat para pengawal stasiun televisi streaming tak menggubris teriakan para wartawan awak media yang hendak meliput Vanessa. 

Aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Suasana sempat menjadi gaduh. Sejatinya, para wartawan hanya meminta para pengawal tersebut memberi ruang agar bisa mengambil gambar dan mewawancarai Vanessa. 

Melihag situasi tersebut, pengacara Vanessa Angel, Milano Lubis, juga tak bisa berbuat banyak.

"Nanti, nanti, nanti sore kita kasih kesempatan," ucap Milano.

Seperti diketahui, majelis hakim menjatuhkan vonis 5 bulan penjara bagi Vanessa karena dinyatakan terbukti menyebarkan foto asusila.

Vonis 5 bulan tersebut telah dipotong masa tahanan. Vanessa pun bisa menghirup bebas beberapa hari setelah putusan pengadilan. Vanessa pun tampak mengumbar senyum setelah dirinya bebas dari penjara. 

Baca berita selengkapnya: Artis Vanessa Angel Bebas Setelah 5 Bulan Ditahan

3. Wisatawan Gua Pindul di Gunungkidul meninggal usai susur gua

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi

Seorang pengunjung Gua Pindul, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta, meninggal dunia setelah melakukan susur gua bersama suaminya, Sabtu (29/6/2019).

Berdasar data dari kepolisian, korban meninggal dunia atas nama Nani Surnani (53) warga desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Direktur BUMDes Maju Mandiri Desa Bejiharjo, Sariyanto.

"Informasinya wisatawan itu dari pantai lalu berkunjung ke Gua Pindul," katanya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon Sabtu.

Baca berita selengkapnya: Pengunjung Gua Pindul Meninggal Saat Susur Gua Bersama Suami

4. Buat cobek seharga Rp 1.000 per buah, ini kisah hidup Mbah Sarni yang berusia 101 tahun

Nenek Sarni, diusianya yang lebih seabad masih gesit membuat lemper (cobek dari tanah liat). Nenek Sarni tak mampu menolak jika lemper hasil karyanya di hargai Rp 1.000 karena masih memiliki tanggungan hutang kepada pengepul.SUKOCO Nenek Sarni, diusianya yang lebih seabad masih gesit membuat lemper (cobek dari tanah liat). Nenek Sarni tak mampu menolak jika lemper hasil karyanya di hargai Rp 1.000 karena masih memiliki tanggungan hutang kepada pengepul.

Meski usianya sudah mencapai 101 tahun, Mbah Sarni, warga Desa Ngunut Kabupaten Magetan, Jawa Timur, masih terlihat gesit dan piawai membuat cobek dari tanah liat.

Tangannya juga masih cekatan mencelupkan lap basah untuk membentuk tanah liat di tengah meja bulat yang terus berputar, Minggu (30/6/2019).

Ia mengaku sebagai generasi ke-7 dari keluarganya yang bekerja sebagai pembuat gerabah. Pekerjaan tersebut sudah dilakoni Mbah Sarni sejak zaman perang kemerdekaan.

“Sudah dari mbahnya simbah dulu kami membuat gerabah. Saya selesai sekolah SR sudah membuat gerabah. Sekarang anak saya yang melanjutkan, karena inilah pekerjaan kami,” ujarnya.

Mbah Sarni pun tetap menjalani pekerjaannya itu, meski harga satu cobek karyanya hanya dibeli Rp 1.000 per buah oleh pengepul.

Baca berita selengkapnya: Kisah Nenek Berusia 101 Tahun yang Setia Membuat Gerabah walau Dihargai Rp 1.000 Per Buah

5. TNI perluas lokasi pencarian helikopter MI-17

Tim SAR gabungan sedang memasuki pesawat CN235 yang akan membawa mereka ke Bandara Oksibil, Kabuoaten Pegunungan Bintang, Papua, untuk membantu pencarian Helikopter MI-17 yang hilang kontak (30/06/2019KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI Tim SAR gabungan sedang memasuki pesawat CN235 yang akan membawa mereka ke Bandara Oksibil, Kabuoaten Pegunungan Bintang, Papua, untuk membantu pencarian Helikopter MI-17 yang hilang kontak (30/06/2019

Proses pencarian Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, kini diperluas.

Berdasarkan informasi yang disampaikan masyarakat, kini pencarian mencakup dua distrik yang ada di Kabupaten Jayapura.

"Kita akan memperluas pencarian darat, bukan hanya di Oksibil, kami sudah menurunkan 1 tim untuk melakukan pencarian di Lereh dan satu tim lagi di Airu," ujar Wakapendam XVII Cenderawasih, Letkol Inf. Dax Sianturi, di Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura, Minggu (30/06/2019).

Keputusan TNI untuk memperluas lokasi pencarian setelah mendapat informasi sejumlah warga di antara Distrik Lereh dan Airu telah mendengar suara helikopter.

Baca berita selengkapnya: Lokasi Pencarian Helikopter TNI AD yang Hilang Kontak di Oksibil Diperluas

Sumber: KOMPAS.com (Dhias Suwandi, Sukoco, Markus Yuwono, Khairina, Andi Hartik)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com