Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembalikan 5 Orangutan ke Alam Liar, Petugas Tempuh Perjalanan Selama 2 Hari

Kompas.com - 01/07/2019, 05:45 WIB
Hendra Cipta,
Rachmawati

Tim Redaksi

Ia  juga menjelaskan kegiatan pelepasliaran ini tidak hanya fokus pada penyelamatan orangutan tetapi juga bertujuan untuk membantu masyarakat sekitar.

Para masyarakat yang terlibat akan mendapatkan penghasilan tambahan. Selain itu mereka akan membantu melestarikan hutan dan tidak melakukan pembalakan liar.

"Oleh karena itu kami percaya bahwa peran perempuan dalam konservasi sangat penting dan mata pencaharian alternatif yang mencakup perempuan harus dipromosikan,” ujar Karmele.

Pakan Orangutan Melimpah

Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya dipilih menjadi tempat pelepasliaran orangutan karena hutannya yang masih alami dan bagus.

Survei dari tim IAR Indonesia juga menunjukkan jumlah pohon pakan orangutan di hutan tersebut melimpah.

Selain itu, dengan statusnya sebagai kawasan taman nasional akan lebih mampu menjaga orangutan ini dan habitatnya sebagai kawasan konservasi.

Dari kajian yang pernah dilakukan juga oleh tim ahli dari IAR Indonesia, di lokasi TNBBBR resor Mentatai yang menjadi lokasi pelepasliaran, keberadaan orangutan telah punah dalam 20-30 tahun terakhir.

Sejak tahun 2016, IAR Indonesia telah melepaskan 41 orangutan di TNBBBR.

Baca juga: Ketika Orangutan Tapanuli di Batang Toru Makan Durian dan Petai

Karena orangutan yang dilepaskan merupakan orangutan hasil rehabilitasi, IAR Indonesia menerjunkan tim monitoring untuk melakukan pemantauan perilaku dan proses adaptasi orangutan ini di lingkungan barunya.

Tim monitoring yang terdiri dari warga desa penyangga kawasan TNBBBR ini akan mencatat perilaku orangutan setiap dua menit mulai dari orangutan bangun sampai tidur lagi setiap harinya.

Proses pemantauan ini berlangsung selama satu hingga dua tahun untuk memastikan orangutan yang dilepaskan bisa bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Ubah Pola Pikir Masyarakat

Sementara itu Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Sadtata Noor Adirahmanta mengatakan kegiatan penyelamatan satwa liar, baik translokasi maupun rehabilitasi, memang harus terus dilakukan .

"Dalam hal ini kami memberikan apresiasi sebesar besarnya kepada para mitra atas partisipasi dan kontribusinya," kata Sadtata.

Namun menurutnya ada tugas lebih besar lagi yang harus diupayakan bersama-sama, yakni mengubah pola pikir masyarakat dalam memandang satwa liar.

"Mari kita gencarkan kampanye dan pendidikan konservasi secara masif terutama kepada generasi muda agar ke depan lebih peduli pada konservasi lingkungan dan satwa liar,” ujarnya.

Baca juga: Orangutan Terlepas di Taman Safari, Pengunjung Ketakutan

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Agung Nugroho, mengatakan sebagai lokasi pelepasliaran orangutan, kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) harus dijaga agar orangutan yang dilepasliarkan dapat membentuk populasi baru.

"Untuk itu perlu dukungan dari berbagai pihak untuk ikut menjaga kawasan taman nasional sebagai habitat orangutan, karena Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tidak dapat bekerja sendiri,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com