Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Kura-kura Leher Ular Punah di Pulau Rote, Akibat Perburuan Liar hingga Dipulangkan dari Singapura

Kompas.com - 30/06/2019, 13:26 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jenis satwa endemik, kura-kura Leher Ular Rote (Chelodina Mccordi), asli Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndau dinyatakan telah punah.

Berdasar data dari Turtle Coalition tahun 2018, kura-kura jenis ini masuk dalam 25 spesies kura-kura paling terancam punah di dunia.  Saat ini, di habitat alaminya di Danau Peto, wasitwa ini tidak ditemukan lagi keberadaannya.

Salah satu penyebab punahnya satwa ini adalah eksploitasi berlebihan dan adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan pertanian.

Saat ini Balai Besar KSDA NTT bekerja sama dengan WCS IP harus mendatangkan kembali (repatriasi) satwa khas Rote ini dari Kebun Binatang di Luar Negeri.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Mengenal spesies endemik Pulau Rote 

Pantai Nemberala di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. TAMASYEAH.COM Pantai Nemberala di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Timbul Batubara, satwa kura-kura leher ular masuk dalam Apendiks II sejak 2005 dan penetapan perdagangan nol kuota untuk specimen dari alam sejak tahun 2013.

Di habitat alaminya di Danau Peto, saat ini tidak ditemukan lagi keberadaan satwa tersebut.

“Kabupaten Rote Ndao memiliki jenis reptilia unik yang tidak terdapat di tempat lain di dunia. Reptilia ini adalah Kura-kura Leher Ular Rote atau Chelodina mccordi. Reptilia ini termasuk ordo testudines dari famili chelidae dan genus chelodina," kata Batubara.

Baca juga: Kura-Kura Leher Ular Punah di Habitat Aslinya di Pulau Rote, NTT

2. BBKSDA: Warga Rote sendiri mungkin sudah lupa akan hewan ini

Fosil kura-kura di dinding Gua Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Fosil kura-kura di dinding Gua Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Timbul Batubara, masyarakat Rote Ndao bahkan telah lupa dengan keberadaan kura-kura ini.

Reptil yang hidup endemik di danau-danau di Pulau Rote ini justru kini dikembangbiakkan di daerah lain.

"Sayangnya akibat perdagangan bebas satwa endemik pulau Rote ini kini tak bisa ditemukan lagi di habitatnya di Danua Enduy dan Danau Naluk Kab Rote Ndao," ujar Timbul.

Baca juga: Kura-Kura Leher Ular Asal Rote yang Nyaris Punah Siap Dipulangkan dari Singapura

3. Usaha BBKSDA untuk selamatkan kura-kura leher ular

Petugas bea cukai bandara internasional Kuala Lumpur memperlihatkan beberapa ekor kura-kura dari sekitar 5.000 ekor yang coba diselundupkan.AFP/MOHD RASFAN Petugas bea cukai bandara internasional Kuala Lumpur memperlihatkan beberapa ekor kura-kura dari sekitar 5.000 ekor yang coba diselundupkan.

Untuk memulihkan keberadaan Kura-kura Leher Ular Rote, saat ini Balai Besar KSDA NTT bekerja sama dengan WCS IP harus mendatangkan kembali (repatriasi) satwa khas Rote ini dari Kebun Binatang di Luar Negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com