"Beras analog ini juga difortifikasi dengan ekstrak daun kelor karena kandungan gizinya yang tinggi sehingga dapat melawan malnutrisi," jelas Aisya.
Baca juga: PBB Puji Inovasi Ridwan Kamil Menata Kota
Selain memperoleh medali emas, mahasiswa tersebut juga berhasil meraih medali perak untuk penelitian yang berjudul Striber (Sansevieria trifasciata bio air filter and freshner). Penelitian tersebut mengoptimalkan lidah buaya sebagai penyegar udara sekaligus aroma terapi.
Berdasarkan hasil penelitian itu, kandungan pregan glycoside pada daun lidah buaya mampu mengurai racun menjadi asam organik serta asam amino lainnya. Sehingga, selain menyegarkan udara juga bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Tidak hanya itu, mereka juga meraih medali perunggu dengan inovasinya yang berjudul 'Nony Pouch, biopesticide pouch with mahogany leaves extract and activated carbon'.
Inovasi nony pouch memanfaatkan karung beras yang dibentuk sedemikan rupa seperti kantong teh celup untuk menghalau hama beras.
Untuk diketahui, KIWIE 2019 merupakan ajang internasional yang dilaksanakan oleh Korean Intellectual Property Office (KIPO) dan Korean Womens Inventors Association (KWIA). Acara ini didukung oleh Kementerian Sains dan Teknologi Korea, Kementerian Pangan, Pertanian Kehutanan dan Perikanan Korea, Kementerian Ilmu Ekonomi Korea, Kementerian Persamaan Gender Korea, Pemerintah Kota Seoul dan World Intellectual Property Organization.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.