Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Harimau Sumatera Ditemukan di Kebun Karet Warga di Kampar

Kompas.com - 29/06/2019, 12:23 WIB
Idon Tanjung,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dalam beberapa hari terakhir, warga Desa Sibiruang, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, heboh dengan temuan jejak harimau sumatera. Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah turun ke lokasi untuk meneliti jejak itu.

"Kami sudah melakukan pengecekan, dan benar ditemukan jejak harimau. Karena setelah saya pelajari dari ukurannya, bentuknya, saya yakin itu (jejak harimau)," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III BBKSDA Riau, Bintang Hutajulu, Sabtu (29/6/2019).

Ia menambahkan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah pernah menemukan harimau sumatera di sekitar wilayah Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar. Harimau tersebut kemungkinan berjalan ke arah Desa Sibiruang, Kecamatan Koto Kampar Hulu, yang jaraknya sekitar 15 kilometer.

"Kalau di sana desanya gak terlalu jauh jaraknya. Kemungkinan berjalan ke arah Sibiruang. Dulu kami juga sudah pernah pasang kamera trap di sana, tapi tidak ada terekam," kata Bintang.

Baca juga: LIPI Umumkan Katak Jenis Baru Asli Indonesia, Endemik di Sumatera

Dia menjelaskan, jejak harimau sumatera ditemukan warga Desa Sibiruang di kebun karet pada pekan lalu. Jejak berukuran besar itu, ditemukan di tanah liat warna kuning.

Lokasi temuan satwa buas dilindungi itu tak jauh dari permukiman warga.

"Jaraknya sekitar 500 hingga 800 meter dari kampung. Itu di tempat lalu lintas masyarakat ke kebun," sebut Bintang.

Terkait temuan itu, aparat desa setempat melaporkannya ke pihak BBKSDA Riau.

"Kami sudah koordinasi dengan sekretaris desa di sana, rencananya, Senin (1/7/2019) tim kami akan kesana," kata Bintang.

Dia mengatakan, tim akan melakukan pemantauan terhadap harimau tersebut. Salah satu cara yang dilakukan adalah memasang kamera trap.

"Kalau memungkinkan, kami akan pasang kamera trap. Tapi kamera trap kami saat ini terbatas. Jadi kami lihat dulu kondisi di sana, memungkinkan atau tidak. Kalau kami langsung pasang ternyata hilang, ya susah juga. Karena lokasinya terlalu dekat dengan kampung, dan jalan lintas ke kebun," terang dia.

Sejak temuan jejak harimau ini, kata Bintang, masyarakat masih beraktivitas seperti biasa di perkebunan karet ataupun kebun kelapa sawit.

Masyarakat telah diimbau untuk tetap berhati-hati saat di kebun.

"Jangan beraktivitas di kebun sendirian. Harus bawa kawan atau bawa tongkat kecil maupun parang. Terus kalau misalnya ketemu (harimau) langsung, jangan sampai ketakutan dan lari. Usahkan tetap tenang," saran Bintang.

Dia juga sudah memberikan kiat-kiat menghindari dan mencegah konflik dengan harimau sumatera kepada masyarakat. Berikut adalah beberapa kiat-kianya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com