KOMPAS.com — Arkeolog dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan, bata kuno yang ditemukan di Dusun Kedaton, Kabupaten Jombang, identik dengan peninggalam zaman Majapahit.
Berdasarkan pengamatan sementara, batu bata terstruktur sebagai bekas dinding dan ditemukan di kedalaman 160 sentimeter dari permukaan tanah.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Jombang akan menunggu rekomendasi dari BPCB Jatim untuk menentukan kebijakan terkait situs tersebut.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Batu bata kuno yang diidentifikasi sebagai peninggalan zaman Majapahit itu ditemukan di Dusun Kedaton, Desa Bulorejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Bata kuno tersebut ditemukan oleh warga pada Maret 2019 saat menggali lahan bekas persawahan untuk mengais pasir.Selain bata kuno, di lokasi penemuan juga ditemukan serpihan tengkorak manusia.
Menurut Wicaksono, batu bata kuno yang ditemukan memiliki ketebalan 5-6 sentimeter dan lebar 21 centimeter.
Ukuran panjangnya 31 centimeter. Tumpukan batu bata kuno secara struktur membentuk sebagai bekas dinding dan ditemukan di kedalaman 160 centimeter.
"Ketika di lapangan, kami menemukan struktur bata 11 lapis, orientasi barat timur. Kedalaman temuan di 160 sentimeter," katanya kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2019).
Baca juga: Situs Purbakala Ditemukan di Jombang, Pemkab Tunggu Rekomendasi BPCB
Menurut Wicaksono, berdasarkan observasi awal, bata kuno di Dusun Kedaton, Desa Bulorejo, Kabupaten Jombang, identik dengan struktur dan motif benda pada masa kerajaan Majapahit.
"Kalau dari masanya, memang kelihatannya dari masa Majapahit. Karena dari bentuk batanya yang memiliki panjang 31 sentimeter, lebar 21 sentimeter dengan ketebalan 5-6 sentimeter, itu mengindasikan peninggalan Majapahit," katanya.
Untuk sementara ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk pengamanan situs purbakala yang baru ditemukan.
Selain itu, BPCB juga akan mempelajari regulasi tentang pelestarian cagar budaya yang dimiliki Pemkab Jombang.
Baca juga: Temuan Batu Bata Kuno Mirip Fondasi di Kediri Dipastikan Benda Purbakala