"Belum ada konfirmasi Pak Presiden akan hadir pada sesi siang atau malam hari," pungkas Aries.
Baca juga: Dihadiri Jokowi-JK, Prosesi Pernikahan Anak Khofifah Digelar 4 Hari
Dalam prosesi siraman Kamis kemarin, putri sulung Khofifah dimandikan dengan air yang diambil dari 7 mata air yang berbeda.
Sebanyak 7 sumber mata air tersebut diambil dari sumur di komplek makam Sunan Drajat Lamongan, Sunan Bonang Tuban, Sunan Giri Gresik, Sunan Ampel Surabaya, air zamzam, air dari rumah kediaman, dan air dari masjid Muayyad yang berlokasi di sekitar kediaman Khofifah.
"Siraman bermakna membersihkan panca indera sebelum seorang anak menjalani hidup berumah tangga, agar biduk rumah tangganya kelak diberi keberkahan," kata Suwandi.
Lalu pada Jumat siang akan digelar prosesi akad nikah di kediaman mempelai wanita di Jalan Jemursari Surabaya.
Wapres Jusuf Kalla dan Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, KH Sholahudin Wahid didaulat menjadi saksi akad nikah. Khotbah nikah disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, yakni Prof Nasarudin Umar.
Baca juga: Siraman Putri Sulung Gubernur Khofifah Gunakan Campuran Air Zamzam
Khofifah menyatakan tidak menerima sumbangan atau hadiah berupa apa pun selama proses tersebut.
Penegasan tidak menerima sumbangan apa pun, kata Khofifah, juga tertulis di undangan yang disebar.
"Supaya sama-sama longgar. Di undangan juga tertulis tidak menerima sumbangan dalam bentuk apapun," kata Khofifah, usai prosesi siraman di tempat tinggalnya, di Jalan Jemursari Surabaya, Kamis (27/6/2019).
Larangan memberi hadiah, kata dia, berlaku kepada semua tamu yang hadir di semua prosesi seperti Khotmil Quran, siraman, midodareni, hingga resepsi selama 2 sesi, sesi siang maupun malam.
Baca juga: Khofifah Larang Tamu Undangan Beri Hadiah pada Pernikahan Putrinya
Prosesi akad nikah dilaksanakan di kediaman mempelai wanita di Jalan Jemursari Surabaya, Jumat (28/6/2019).
Wapres Jusuf Kalla dan pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang KH Sholahudin Wahid didaulat menjadi saksi akad nikah.