Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Warga yang Diamankan dalam Bentrok di Bima Tidak Diproses

Kompas.com - 27/06/2019, 19:55 WIB
Syarifudin,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang sempat diamankan dalam bentrokan antar kelompok dua desa di Kabupaten Bima, pada Rabu (26/6/2019), tidak sampai diproses. Mereka langsung diperbolehkan pulang setelah diminta keterangan oleh petugas kepolisian Resor Bima.

“Mereka dibawa ke Polres bukan untuk diproses. Kita hanya mengamankan saja,” kata Kepala Subbagian Humas Polres Bima, Iptu Hanafi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/6/2019).

Ia mengaku, mereka diamankan untuk meredamkan dua kelompok yang bertikai agar tidak meluas. Namun beberapa orang tersebut hanya diamankan sementara.

Baca juga: Puluhan Gubuk Dibakar, Warga Dua Desa di Bima Bentrok dan 4 Orang Terluka

Setelahnya mereka dipulangkan usai dimintai keterangan terkait status lahan yang menjadi pemicu bentrokan antar warga dua desa.

“Karena sebelumnya dua kelompok ini sempat berkumpul dan saling lempar, sehingga petugas memutuskan untuk mengamankan beberapa orang agar keributan tidak berkembang. Mereka juga sekaligus dimintai keterangan soal lahan yang menjadi obyek keributan. Sementara untuk kasus pembakaran gubuk, masih dilakukan proses penyelidikan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dua kelompok warga Desa Paradowane, Kecamatan Parado, dengan warga Desa Tolotangga, Kecamatan Monta, terlibat bentrokan, Rabu (26/6/2019).

Akibatnya, empat orang dilaporkan terluka. Korban luka masing-masing bernama Baharuddin (25), Husni (29), A Rais (46), dan Salahudin (36).

Baca juga: Polisi Amankan Satu Pengemudi Ojek Online Grab Usai Bentrok dengan Warga

Kelima warga ini menderita luka akibat lemparan batu saat bentrokan terjadi di halaman kantor Camat Monta sekitar pukul 10.30 Wita

"Lima korban ini adalah warga Desa Tolotangga, Kecamatan Monta dan warga Desa Paradowane, Kecamatan Parado," kata Kepala Subbagian Humas Polres Bima, Iptu Hanafi kepada wartawan, Rabu sore.

Ia mengungkapkan, bentrokan antar-dua desa itu dipicu aksi pembakaran puluhan gubuk milik warga Desa Paradowane yang berlokasi di perbatasan dua desa tersebut.

Aksi pembakaran itu diduga dilakukan oleh sekelompok warga Desa Tolotangga yang tak terima adanya pembabatan hutan lindung di sekitar sumber mata air dan dialih fungsikan untuk ladang jagung warga Desa Paradowane.

Baca juga: Bentrok Kembali Terjadi di Buton, 2 Warga Tewas dan 8 Luka-luka

"Peristwa pembakaran gubuk itu terjadi pada Minggu (23/6/2019) lalu. Untungnya, warga Paradowane saat itu sedang tidak ada di lokasi, sehingga tidak menimbulkan reaksi balik," kata Hanafi. 

Namun puncaknya pada Rabu pagi, setelah mengetahui sejumlah gubuk dibakar, sekelompok warga Paradowane secara ramai-ramai mendatangi Desa Tolotangga untuk mencari pelaku pembakaran.

Mereka berjumlah lebih kurang 100 orang menggunakan dua unit mobil truk dan 4 pickup. Sekelompok warga itu diduga membekali diri dengan senjata tajam.

Kedatangan warga ini langsung bersitegang dengan salah seorang warga Desa Tolotangga lantaran ditegur. Karena tidak terima, mereka pun turun dari mobil dan langsung mengeroyok salah seorang warga Desa Tolotangga bernama Habibi yang berada di halaman kantor Camat Monta

Dengan dalil membela diri, Habibi pun langsung menyerang mereka dengan batu. Melihat ada yang terluka, warga Paradowane pun berkumpul kembali dan hendak menyerang balik Habibi.

Mendengar kejadian itu, sejumlah warga Desa Tolotangga ramai berdatangan ke lokasi kejadian. Akhirnya terjadi bentrok dan saling lempar batu.

"Namun aksi lempar batu ini tidak berlangsung lama setelah personel Polsek Monta dan Subsektor Wilamaci yang sedang berada di lokasi berhasil melerai keributan antar-warga dua desa tersebut," ujarnya. 

Baca juga: Warga 2 Desa Bentrok, 1 Tewas dan 3 Kritis

Akibat kejadian itu, 4 warga mengalami luka akibat lemparan batu. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Saat ini suasana di lokasi kejadian sudah kondusif setelah polisi mengamankan sejumlah warga Desa Tolotangga ke Mapolres Bima.

Selain itu, sejumlah senjata tajam juga disita oleh petugas dari kelompok yang terlibat keributan.

"Mereka diamankan untuk mengamankan situasi agar tidak berkembang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com