Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lika-liku Perjalanan Anak Penjahit Diterima di UGM dan Sosok Ibu yang Memotivasi

Kompas.com - 27/06/2019, 09:25 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berkat ketekunannya, Rinaldi Febrian akhirnya berhasil meraih cita-citanya diterima kuliah di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur SNMPTN.

Apa yang diraih pria kelahiran Padang, 24 Februari 2001 ini tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Di tengah memfokuskan diri belajar untuk ujian akhir, Rinaldi dan keluarga harus melepas orang yang dia sayangi. 

Tepat di tanggal 30 Desember 2018, ayah Rinaldi, Rohdiyan meninggal dunia karena sakit.

"Kaget dan syok, papa pergi tanpa ada tanda-tanda," ujar Rinaldi Febrian dalam keterangan resmi Humas UGM, Rabu (26/06/2019)

Baca juga: Penantian Panjang Kasmi Bertemu dengan Anaknya Setelah 30 Tahun Berpisah, Ini Kisahnya

Kehilangan

Kepergian ayahnya menyisakan duka mendalam bagi Rinaldi, ibunya, Laela Fitri Delli, dan kakaknya, Raftriamsyah.

Bagimana tidak, Rohdiyan, adalah sosok orangtua yang selalu dekat dengan anak-anaknya. Rasa kehilangan itu, membuat Rinaldi sempat tak fokus untuk belajar mempersiapkan ujian nasional.

Terkadang, Renaldi mendapat teguran dari gurunya karena sering melamun di kelas.

"Tidak fokus belajar, sehari hingga dua hari kadang melamun di sekolah, kadang sampai ditegur sama guru," ucapnya.

Bersama ayahnya, Rinaldi sering berbincang-bincang soal kelanjutan studinya setelah lulus SMA nantinya.

Rinaldi teringat ketika berbincang-bincang, menyampaikan kepada ayahnya jika ingin melanjutkan studinya di luar Pekanbaru.

Saat itu ayahnya sangat mengkhawatirkan soal biaya ketika Rinaldi kuliah di luar Pekanbaru. Sebab biaya yang dikeluarkan tentu tidaklah sedikit.

Tak hanya itu, soal pilihan jurusan, Rinaldi meski di IPA berkeinginan melanjutkan di manajemen, sedangkan ayahnya berkehendak untuk memilih teknik karena banyak diperlukan untuk saat-saat ini.

"Saya sebenarnya pingin ke manajemen setelah lulus, tapi jalan tengahnya akhirnya pilih teknik industri karena di situ kata orang ada ilmu manajemennya," urainya

Baca juga: Cerita Warga Bertahan Hadapi Kekeringan, Minum Air Keruh hingga Buat Kubangan di Dasar Sungai

Sosok ibu

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com