Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek 72 Tahun Lumpuhkan Penjahat, Korban Terseret 20 Meter hingga Pelaku Tewas

Kompas.com - 27/06/2019, 07:00 WIB
Labib Zamani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Seorang nenek berusia 72 tahun, Mbah Klumpuk terbilang perempuan berani ketika menghadapi kejahatan. 

Warga Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, itu berani melawan seorang pria, Ernu Tri Sasongko (61) yang berusaha membawa kabur cincin emas miliknya sebera 5 gram.

Bahkan, dalam upaya merebut kembali perhiasannya, nenek yang akrab disapa Mbak Klumpuk itu terseret sejauh 20 meter saat menarik motor yang dikendarai pelaku asal Dukuh Jetisan, RT 002, RW 004, Desa Jamus, Kecamatan Polanharjo, Klaten.

"Saya spontan gondeli (berpegangan) besi belakang sepeda motor dia. Saya inisiatif sendiri. Awalnya sempat takut, tapi ya sudah yang penting cincin saya kembali," cerita Mbah Klumpuk dengan didampingi suaminya, Waliman saat ditemui Kompas.com di rumahnya Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (26/6/2019).

Baca juga: Cerita Nenek 72 Tahun Gagalkan Aksi Penipuan, Korban Terseret 20 Meter dan Pelaku Tiba-tiba Tewas

Awalnya, pelaku Ernu bertemu Mbah Klumpuk yang saat itu sedang mencari kayu di tempat tak jauh dari rumahnya.

"Awalnya saya mencari kayu bakar. Sudah dapat empat ikat. Tiga ikat sudah saya bawa pulang. Masih tinggal seikat kayu saya ambil lagi," terang dia.

Di tengah perjalanan pulang, dia bertemu seorang pria diketahui bernama Ernu Tri Sasongko (61), warga Dukuh Jetisan, RT 002, RW 004, Desa Jamus, Kecamatan Polanharjo, Klaten.

Pelaku itu menanyakan kepada Mbah Klumpuk tempat sesirih (semedi) di daerah Sawit. Karena tidak ada, Mbah Klumpuk menunjukkan tempat semedi kepada pria tersebut di Pengging, Boyolali.

"Dia bilang dari Solo kerjanya di keraton. Katanya bisa menyembuhkan segala penyakit," ucap Mbah Klumpuk.

Mengetahui pelaku itu bisa menyembuhkan segala macam penyakit, Mbah Klumpuk meminta pelaku menyembuhkan penyakit pusing yang deritanya. Pelaku kemudian meminta Mbah Klumpuk mencari dua rumput yang ada di area persawahan.

Pelaku juga meminta Mbah Klumpuk melepas cincin emas di jari tangannya. Namun, karena sulit dilepas, pelaku melepas cincin emas Klumpuk secara paksa.

Cincin emas seberat 5 gram itu dibungkus daun bersama rumput.

"Saya sudah bilang cincinnya itu sulit dilepas kalau tidak pakai sabun. Tapi, sama dia ditarik begitu saja. Jadi sakit jari saya," ungkapnya.

Klumpuk kemudian membuka bungkusan daun. Namun, dia tidak menemukan cincin emasnya, sedangkan pelaku mendekati sepeda motor Honda Supra X AD 6549 NV dan berusaha melarikan diri.

Spontan Mbah Klumpuk mengejar sepeda motor pelaku itu karena curiga cincin emasnya akan dibawa kabur.

Mbah Klumpuk berhasil meraih besi belakang sepeda motor pelaku. Bahkan, demi mendapatkan kembali cincin emasnya, Mbah Klumpuk pun terseret sepeda motor pelaku sejauh 20 meter. Akibatnya, kaki dan lutut Mbah Klumpuk terluka.

Sepeda motor pelaku dihentikan dari depan oleh Suratman, tetangga Mbah Klumpuk, yang saat itu berjalan dari arah depan. Karena tak bisa menguasai laju kendaraan, pelaku dan Mbah Klumpuk terjatuh.

Baca juga: Nenek 72 Tahun Terseret Motor Sejauh 20 Meter demi Gagalkan Aksi Pria yang Bawa Kabur Cincin Emasnya

Melihat Mbah Klumpuk terjatuh, Suratman pun menolongnya, sedangkan pelaku dibiarkan begitu saja. Saat pelaku berjalan menuju sungai untuk membersihkan diri, tiba-tiba ia terjatuh dan ditemukan meninggal dunia.

Bukan kejadian pertama

Perempuan lanjut usia ini mengatakan, aksi penipuan yang menimpa dirinya bukan yang pertama kali. Sebelumnya, Mbah Klumpuk pernah tertipu orang tak dikenal pada saat ia akan membeli kerbau di daerah Kartasura.

"Kaki saya diinjak orang yang belum pernah saya kenal itu. Dia bertanya kepada saya, 'Mbah kamu mau beli kerbau bawa uang berapa'," kata Mbah Klumpuk menirukan ucapan pria itu.

Secara tidak sadar, Mbah Klumpuk pun mengeluarkan uang yang dia bawa untuk membeli kerbau dan menyerahkannya kepada pria tersebut.

"Katanya mau dihitungkan. Setelah dihitung, uangnya dikembalikan lagi kepada saya. Orang itu kemudian pergi jauh. Saya lihat uangnya sudah berubah menjadi kertas semen," kenang Mbah Klumpuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com