Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawat di Papua Barat Harap Tak Ada Lagi Korban Tenaga Kesehatan

Kompas.com - 26/06/2019, 18:56 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Papua Barat berharap ada perbaikan program juga fasilitas penunjang bagi para tenaga kesehatan yang ditugaskan mengabdi  di daerah terpencil.

Harapan ini muncul pasca-meninggalnya Patra Marinna Jauhari saat bertugasi di lokasi pengabdian Kampung Oya, Distrik Naikere, Teluk Wondema, Papua Barat. Kabar meninggalnya baru diketahui empat hari setelahnya, karena sulitnya akses komunikasi dan medan.

Sekretaris DPW PPNI Provinsi Papua Barat Sanco Irianto Abdullah menyampaikan harapan ini saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/6/2019) sore.

"Melihat kondisi tempat tugas untuk program khusus yang melibatkan perawat sebagai nakes (tenaga kesehatan) di daerah terpencil, hendaknya ditunjang dengan fasilitas yang memadai seperti alat komunikasi, entah itu telepon satelit atau radio,” kata Sanco.

Program khusus sebagaimana yang dijalani oleh mantri Patra adalah upaya pemerintah daerah meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah-daerah terpencil, seperti Kampung Oya.

Baca juga: Tulisan Mengharukan Mantri Patra Sebelum Meninggal Saat Bertugas di Papua

Oleh karena itu, pemerintah daerah juga semestinya memperhatikan keselamatan nakes yang diterjunkan.

"Hendaknya pihak Pemda jangan hanya demi kepentingan program mengorbankan perawat atau nakes yang bertugas di tempat terpencil. Selain itu perlu terjamin kebutuhan bahan makanan bagi Perawat yg bertugas untuk tugas khusus seperti ini," kata dia.

Berkaca pada kasus Patra yang hanya ditugaskan berdua bersama satu rekan bernama Jhon Inggesi, PPNI Papua Barat berharap penerjunan nakes ini terdiri dari berbagai profesi nakes lain.

"Hendaknya melibatkan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, bidan, dan analis kesehatan agar saling support apabila ada masalah. Jangan seperti ini, hanya satu orang perawat yang bertugas, sehingga ada masalah tidak dapat bantuan dari rekan sejawat," ujar Sanco yang juga perawat di RSUD Manokwari.

Lebih dari itu, Pemda juga diharapkan bisa memberikan perhatian dengan cara melakukan kunjungan ke daerah-daearah penempatan secara rutin. Kunjungan ini penting untuk memantau kondisi masing-masing nakes yang ditugaskan.

"Pihak Pemda harus rutin melakukan kunjungan-kunjungan ke tempat penugasan khusus terpencil ini. Mengingatkan transportasi yang terbatas agar tidak terulang lagi perawat yang meninggal baru diketahui info meninggalnya setelah empat hari," ujar Sanco.

Terkait dengan kabar kematian Patra, PPNI mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten, membantu proses pengurusan jenazah mulai dari proses evakuasi hingga pemakaman.

"Kami PPNI sebagai organisasi profesi perawat resmi membantu prosesi sejak dari berita meninggalnya almarhum (diterima) Jumat 21 Juni 2019 sampai pemakaman Senin 24 Juni 2019," ujar Sanco.

Baca juga: 5 Fakta Kematian Mantri Patra di Papua, Bupati Kritik Berita hingga Keluarga Minta Jenazah Dipulangkan

Almarhum merupakan lulusan Akper Kamanre Palopo, Sulawesi Selatan. Ia sudah bekerja selama 10 tahun sejak tahun 2009 di Kabupaten Teluk Wondama dan diangkat sebagai PNS pada 2011.

Meski berasal dari Sulawesi Selatan, namun jenazah Patra tidak bisa dimakamkan di kampung halaman, karena terkendala masalah kargo.

Kondisi jenazah yang sudah meninggal beberapa hari tidak memungkinkan untuk diterbangkan ke Sulawesi Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com