Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjemputan Mantri Patra di Pedalaman Papua Terkendala Heli

Kompas.com - 26/06/2019, 10:27 WIB
Kontributor Kompas TV Manokwari, Budy Setiawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bupati Teluk Wondama Bernadus mengatakan, setelah mendapatkan informasi Mantri Patra Marinna Jauhari sakit, pihaknya langsung mengupayakan untuk mendatangkan helikopter ke Kampung Oya, Distrik Naikere, Teluk Wondama untuk menjemut Patra.

Transportasi menuju ke lokasi paling cepat menggunakan helikopter.

Namun, helikopter yang biasa digunakan Pemkab Wondama saat itu tidak bisa digunakan. 

"Sayangnya saat itu helikopter yang biasa digunakan Pemkab Wondama tidak bisa digunakan karena sudah terikat kontrak dengan pihak lain," ucap Bupati, dalam siaran resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Baca juga: Bupati Sebut Pemberitaan Kematian Mantri Patra di Papua Tendensius, Ini Fakta Sebenarnya

Bupati mengakatan, informasi tentang sakitnya Patra berasal dari masyarakat dan diterima kepala Puskesmas Naikere pada 18 Juni. Informasi ini menyebutkan Patra sakit selama sepekan.

Informasi yang sama juga dilaporkan kepada sekretaris Dinas Kesehatan dan Bupati yang kemudian memerintahkan untuk proses penjemputan dengan helikopter.

Barulah pada 19 Juni, Pemkab Wondama mendapat helikopter milik PT Intan Angkasa Nabire dan kemudian dimatangkan persiapan penjemputan Patra pada 20 Juni.

"Informasi meninggalnya mantri Patra diterima Suster Sofia Wamafma, bidan di Puskesmas Naikere tanggal 21 Juni 2019 pukul 12.00 WIT. Keesokan harinya helikopter mendarat dari Nabire di Wasior dan kemudian menjemput jenazah mantri Patra di Kampung Oya," ucap Bupati.

Karena kondisi jenazah sudah tidak memungkinkan untuk dikirim ke kampung halamannya, akhirnya Pemkab Wondama berkomunikasi dengan pihak keluarga agar pemakaman dilakukan di Wondama.

Baca juga: 5 Fakta Kematian Mantri Patra di Pedalaman Papua, Tak Kunjung Dapat Bantuan hingga Kehabisan Stok Obat dan Makanan

Pemkab Wondama menanggung biaya perjalanan keluarga mantri Patra ke Wondama.

Proses pemakaman Patra dilakukan Senin (24/6/2019), diawali dengan pelepasan resmi pemerintah daerah, sekaligus pemberian penghargaan dan kenaikan Anumerta sesuai SK Bupati Teluk Wondama no.681/201//BUP-TW//VI/2019 tanggal 24 Juni 2019.

Diberitakan sebelumnya, seorang petugas medis Patra Marinna Jauhari, meninggal saat menjalankan tugas di daerah pedalaman Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

Petuga medis, yang biasa dipanggil Mantri Patra ini sudah empat bulan lebih bergumul dengan masyarakat di Kampung Oya, Distrik Naikere, Teluk Wondama.

Ia adalah salah satu tenaga kesehatan yang ditunjuk untuk memberikan pelayanan di daerah pedalaman.

Pada 18 Juni, Mantri Patra menghembuskan napas terakhir di tempat tugasnya di Kampung Oya karena sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com