Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 3 Pedagang hingga Diduga Keracunan Ikan Pindang

Kompas.com - 25/06/2019, 22:26 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

3. Belum ada tersangka, penyebab keracunan masih didalami

Polisi belum bisa memastikan penyebab keracunan massal yang menewaskan dua orang di Cianjur.

Polisi juga mendapat informasi terbaru jika ada warga yang tidak mengonsumsi makanan tersebut, namun mengalami gejala serupa.

“Ada warga yang periksa ke bidan karena merasa mual-mual. Setelah memeriksa pasien, bidan itu malah merasakan hal yang sama. Jadi kita belum bisa memastikan apakah (keracunan) bersumber dari ikan pindang atau memang ada faktor lain seperti kondisi cuaca atau ada bakteri yang mengontaminasi makanan tersebut saat diperjualbelikan,” terang Nandang.

Polisi masi menunggu hasil pemeriksaan laboratorium sampel ikan pindang yang telah diamankan sebelumnya sebagai barang bukti.

“Jadi belum mengarah ke sana (tersangka). Semua yang diperiksa statusnya saksi, termasuk penjual ikan pindang,” imbuhnya.

Baca juga: Keracunan Massal di Cianjur, 3 Orang Masih Dirawat Intensif

4. Dinas Kesehatan turut selidiki penyebab keracunan

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Neneng Efa Fatimah, menuturkan, pihaknya masih memastikan apakah warga tersebut keracunan ikan pindang atau ada penyebab lain.

“Belum bisa disimpulkan darimananya (penyebab keracunan),” kata Efa singkat saat dihubungi lewat aplikasi pesan WhatsApp.

Seperti diketahui, dua orang meninggal dunia dan 52 warga mengalami gejala keracunan.

Para korban mengaku pusing, mual dan muntah-muntah serta diare usai mengonsumsi ikan pindang mas yang dibeli pedagang keliling.

Baca juga: Puluhan Warga di Cianjur Keracunan Ikan Pindang, 2 Orang Meninggal

Sumber: KOMPAS.com (Firman Taufiqurrahman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com