Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya yang Terkam Seorang Pria di Riau Masih Berkeliaran, Warga Diminta Waspada

Kompas.com - 25/06/2019, 20:59 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Maswir (68) diterkam buaya saat mandi subuh di Sungai Kuantan, Desa Sikakak, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Dua jam setelah kejadian, buaya tersebut muncul di seberang Sungai Kuantan.

Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar mengatakan, buaya yang menerkam korban merupakan buaya jenis buaya muara, dengan nama latin crocodylus porosus.

"Itu jenis buaya muara. Buaya sempat menampakkan diri di seberang Sungai Kuantan dua jam setelah kejadian," sebut pria yang akrab disapa Hansen pada Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Baca juga: Seorang Pria di Riau Diterkam Buaya saat Mandi Subuh di Sungai

Dia membenarkan bahwa Sungai Kuansing merupakan habitat buaya muara. Namun, menurutnya sangat jarang terjadi konflik dengan manusia.

"Petugas kita juga sudah sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sepanjang Sungai Kuantan, terutama yang padat penduduknya," sebut Hansen.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga bernama Maswir (68) diterkam buaya saat mandi subuh di Sungai Kuantan, Desa Sikakak, Kecamatan Cerenti, Kuansing, Selasa (25/6/2019) sekitar pukul 05.00 WIB.

Akibatnya, petani ini mengalami luka gigitan buaya di kaki sebelah kiri.

"Korban awalnya pergi mandi ke sungai, tiba-tiba kaki korban langsung digigit buaya," kata Kapolres Kuansing AKBP Mustofa dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Kisah Nelayan Selamatkan Diri dari Terkaman Buaya, Perciki Air hingga Panjat Pohon

Korban selamat setelah pukul kepala buaya

Menurut keterangan sejumlah saksi, sebut dia, buaya yang menerkam korban sepanjang 1,5 meter. 

Namun saat diterkam, korban berusaha melawan dengan memukul kepala buaya.

"Korban meronta sambil berusaha melepas gigitan buaya. Korban juga memukul kepala buaya dengan tangan, sehingga biaya melepaskan gigitannya," sebut Mustofa.

Korban selanjutnya melaporkan kejadian itu ke warga, dan korban dibawa ke Rumah Sakit di Cerenti.

"Korban mengalami luka robek dibagian kaki akibat dari gigitan buaya tersebut," kata Mustofa.

Untuk saat ini, tambah dia, buaya tersebut masih di sekitar Sungai Kuantan, Desa Sikakak.

"Masyarakat Desa Sikakak mayoritas kegiatan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di Sungai Kuantan. Untuk itu, kita imbau masyarakat waspada terhadap serangan buaya tersebut," tutup Mustofa.

Baca juga: Dibantu Pawang, Warga Ramai-ramai Tangkap Buaya Pemangsa Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com