Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipenuhi Lumpur Saat Hujan, Begini Kondisi Sekolah di Pedalaman Flores...

Kompas.com - 25/06/2019, 17:52 WIB
Nansianus Taris,
Khairina

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com- Kondisi sekolah dasar negeri (SDN) Wegok, Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Flores, NTT sangat memprihatinkan.

Pantauan Kompas.com, Senin (24/6/2019) kondisi gedung SDN Wegok sudah rusak berat. Kondisi gedung terlihat sudah reyot. Atap dan dindingnya sudah berlubang.

Kepala SDN Wegok Kristoforus Tedung mengungkapkan, gedung sekolah tersebut sudah lama rusak.

"Ini gedung sudah lama rusak. Satu yang rusak parah sekali, yang lainnya rusak ringan," ungkap Kristo kepada Kompas.com di lokasi, Senin.

Baca juga: 11 Gedung Sekolah Rusak Parah Pasca Banjir dan Longsor di Bengkulu

Ia mengatakan, selain rusak, gedung SDN Wegok selalu direndam banjir dan longsor di setiap musim hujan. Hal itu disebabkan halaman sekolah yang sempit dan berada di tempat miring.

Ia menuturkan, setiap tahun pihaknya menyampaikan kondisi sekolah saat dalam musyawarah rencana pembangunan dusun (musrenbangdus), musrenbangdes, dan musrembangcam.

Akan tetapi, sampai hari ini tidak ada respon dari pemerintah untuk memperbaiki gedung SDN Wegok.

"Kami tidak nyaman melaksanakan kegiatan belajar di gedung ini. Setiap ada angin dan hujan, kami selalu panik. Setiap kali hujan, ruangan kelas dipenuhi air dan lumpur. Setiap hari sebelum mulai pelajaran, para guru dan anak-anak angkat lumpur pakai sekop. Pakaian kami kotor semua. Tetapi, kami tetap belajar meski pakaian dalam keadaan kotor," tutur Kristoforus.

"Pada tahun 2017 lalu, sekolah ini diantam longsor. Untungnya tidak ada korban jiwa saat itu," sambungnya.

Ia melanjutkan, belum lama ini pihaknya sudah menyampaikan langsung kondisi sekolah tersebut kepada Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

"Harapannya, Bapak Bupati melalui dinas terkait bisa memperhatikan kondisi gedung SDN Wegok. Karena kami dan anak-anak ingin bersekolah di gedung yang aman dan nyaman," ujar Kristoforus.

Baca juga: Sekolah Rusak Diterjang Banjir, Siswa SDN Aji Tunggul di Kota Bandung Direlokasi
Sementara itu, salah seorang guru SDN Wegok Yuliana Yulianti Keri mengaku sangat tidak nyaman dengan kondisi gedung sekolah yang sudah rusak berat itu.

"Demi masa depan anak-anak bangsa, makanya kami bisa bertahan mengabdi di sekolah ini. Tetapi sebenarnya gedung sekolah ini sudah tidak layak dipakai lagi. Rusaknya sudah sangat parah dan butuh perbaikan segera," ungkap Yuliana.

Ia menceritakan, beberapa bulan lalu saat dirinya memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak, tiba-tiba hujan lebat turun. Ruangan kelas pun akhirnya terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.

"Terpaksa kami berhenti dan pulang. Itu tadi, setiap kali hujan, kami selalu dihantui banjir dan longsor," pungkasnya.

Ia sangat berharap, Pemerintah Kabupaten Sikka bisa memerhatikan kondisi SDN Wegok yang sudah lama rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com