MEDAN, KOMPAS.com - Objek wisata Air Terjun Pulau VII Pantai Salak, Dusun Kwala Gemuk, Desa Namu Sialang, Langkat, Sumatera Utara tetap dibuka bagi pengunjung, pasca-insiden tewasnya tiga wisatawan karena tertimpa reruntuhan batu di objek wisata tersebut.
Kasubag Humas Polres Langkat, AKP Arnold Hasibuan mengatakannya, penutupan baru akan dilakukan jika terdapat unsur pidana.
"Nanti kalau ada pidana, baru bisa ditutup. Artinya, pengunjung tetap dieperbolehkan datang," katanya, Selasa (25/6/2019).
Baca juga: Sedang Mandi di Air Terjun, Tiga Warga Medan Tewas Tertimpa Batu
Namun, pengunjung harus mempertimbangkan faktor keselamatan. Apalagi jika situasi tidak memungkinkan,
Misalnya terkait dengan cuaca yang sedang tidak baik, dia menyarankan untuk tidak memaksakan diri.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, Irwan Syahri mengatakan, kondisi cuaca harus diperhatikan oleh pengunjung ketika berkunjung ke tempat wisata.
Beberapa hari sebelum kejadian, cuaca buruk terus terjadi.
"Kemarin hujan terus. Kalau sekarang ini sudah cerah," katanya.
Baca juga: 4 Fakta Seorang Anak Tewas Dibanting Ayahnya, Masih Berusia 2 tahun hingga karena Utang Rp 1,8 Juta
Diberitakan sebelumnya, tiga warga Medan tewas setelah tertimpa longsoran bebatuan/tebing di pemandian Air Terjun Pulau VUI Pantai Salak, di Dusun Kwala Gebuk, Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Langkat, Sumatera Utara, Minggu (23/6/2019) siang.
Kasubag Humas Polres Langkat, AKP Arnol Hasibuan menyebutkan, tiga korban meninggal atas nama Irham Efendy Lubis (38), Raedah (37), dan Rahel Qori (9) merupakan warga medan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.