Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pendeta Ditusuk Saat Bersihkan Gereja, Pelakunya Ditemukan Tewas Bunuh Diri

Kompas.com - 25/06/2019, 14:05 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Pendeta Daron A Unjung (57) ditusuk dengan menggunakan kayu oleh orang tidak dikenal ketika hendak membersihkan lingkungan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Getsmani di Jalan Darung Bawan Kilometer 13, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Istri korban, Erlina mengatakan, setelah ditusuk, suaminya tidak langsung berteriak minta tolong agar mendapat perhatian warga untuk menangkap pelaku. Daron kembali ke rumah yang berada bersebelahan gereja dan menceritakan kejadian yang dialaminya.

"Sebelum ditusuk oleh pelaku, suami saya sempat bertanya kepada pelaku yang sedang duduk di sela perbatasan rumah dan gereja, 'Lagi ngapain dek?" ucapnya, Sabtu (22/6/2019).

Baca juga: 4 Fakta Seorang Anak Tewas Dibanting Ayahnya, Masih Berusia 2 tahun hingga karena Utang Rp 1,8 Juta

Erlina mengaku dirinya juga tidak mengetahui ciri-ciri pelaku. Suaminya hanya mengatakan bahwa pelaku masih berusia muda dengan pakaian lusuh sedang duduk saat disapa. Bukan membalas sapaan suaminya, pelaku langsung menyerang.

Setelah kejadian penusukan tersebut, dirinya bersama adiknya bernama Aga langsung membawa suaminya itu ke RSUD Pulang Pisau untuk mendapatkan pertolongan medis, karena darah yang terus keluar.

Polisi yang turun ke lokasi langsung menyebar untuk mencari keberadaan pelaku serta memblokade beberapa ruas jalan untuk mempersempit upaya pelarian.

Pelaku ditemukan tewas

Pelaku penusukan Pendeta Daron ditemukan tewas pada Minggu (23/6/2019).

Pelaku berinsial RM memilih menenggelamkan diri di Sungai Anjir Kalampan usai terjatuh dari sebuah pohon, setelah sebelumnya melalui upaya negosiasi bersama kepolisian dan keluarganya untuk menyerahkan diri. 

"'Lebih baik mati dari pada ditangkap oleh polisi'. Itu adalah kata-kata yang diucapkan RM,” kata saudara RM, Hardi.

Baca juga: Ayah Kandung Banting Anaknya hingga Tewas karena Emosi Istri Punya Utang

RM berasal dari Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Sebelum melakukan perjalanan menuju perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur bersama rombongan sekitar 20 orang, RM masih dalam keadaan normal bahkan aktif menggunakan media sosial.

Namun, dalam beberapa hari terakhir saat RM mencoba berkomunikasi dengan orangtua mereka, tampaknya pembicaraan yang dilakukan RM sudah tidak nyambung lagi. RM merasa ketakutan, seolah-olah ada orang yang ingin membunuhnya hingga akhirnya keluarga pun memutuskan untuk menjemputnya pulang.

Hardi menjelaskan, RM adalah sosok pendiam dan hanya bersekolah hingga tamat SD. Rasa ketakutan dan cerita tidak jelas yang diperolehnya selama perjalanan itu, membuat karakter dan kejiwaan RM berubah.

Hingga akhirnya pihak keluarga menerima kabar terakhir, yaitu RM melakukan penusukan menggunakan sebuah kayu kepada Pendeta Daron yang hanya berniat menyapanya saja.

"Kami pun hanya bisa pasrah saat RM lebih memilih menenggelamkan dirinya, paling tidak keluarga bisa melihat jasadnya," ungkapnya.

Kapolsek Kahayan Hilir Iptu Sugiharso memimpin proses evakuasi penemuan jasad pelaku. Jasadnya tersangkut kait yang sengaja dibuat oleh warga yang ikut dalam pencarian itu. Jasad RM langsung dibawa ke RSUD Pulang Pisau sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com