Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Suhu Dingin Ekstrim di Sejumlah Daerah, Minus 11 Derajat di Dieng hingga Peringatan Gelombang Tinggi bagi Nelayan

Kompas.com - 25/06/2019, 11:22 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Rachmawati

Tim Redaksi

"Tahun ini bisa sampai 15 (derajat celsius) luar biasa kan. Boleh dikatakan iklim di Karangploso sudah mulai kembali ke 20 tahun yang lalu. Mengarah pada hal yang positif," katanya.

Menurut Aminudin, suhu di Malang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitarnya.

Baca juga: Malang yang Dingin hingga Fenomena Frost di Bromo dan Semeru

3. Muncul fenomena frost di Semeru dan Gunung Bromo

Akibat suhu yang dingin, terjadi fenomena frost atau embun yang membeku seperti es di kawasan Gunung Bromo dan Semeru.

Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mendeteksi fenomena frost di tiga titik, yaitu di Cemorolawang Lautan Pasir Gunung Bromo, Bukit Penanjakan dan Ranupani di lereng Gunung Semeru.

Menurut Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Sarif Hidayat mengatakan, frost pertama kali muncul di Ranupani pada 16 Juni lalu. Suhu di kawasan itu mencapai 2 hingga 8 derajat celsius.

"Munculnya fenomena frozen atau embun upas yang pertama kali dideteksi muncul tanggal 16 Juni 2019 dengan suhu rata-rata di Ranupani 2-8 derajat celsius," katanya.

Sementara di Cemoro Lawang dan Lautan Pasir terdeteksi pada 17 Juni 2019. Suhu di kawasan itu berkisar pada 10 hingga 12 derajat celsius pada siang hari.

Baca juga: Malang yang Dingin hingga Fenomena Frost di Bromo dan Semeru

4. Suhu di Yogyakarta lebih dingin, ini penjelasan BMKG

Embun membeku menjadi es di komplek Candi Arjuna Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019) pagi.KOMPAS.com/DOK DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN BANJARNEGARA Embun membeku menjadi es di komplek Candi Arjuna Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019) pagi.
Etik Setyaningrum menyampaikan, jika wilayah DIY mulai memasuki musim kemarau pada bulan April 2019 lalu.

Puncak musim kemarau di DIY diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus 2019. Menurut Etik, pada musim kemarau memang suhu pada malam hari hingga dini hari lebih rendah, sedangkan pada siang hari suhu rata-ratanya antara 30 hingga 31 derajat celcius.

"Pagi hari tadi tercatat di kita suhu minimumnya sekitar 18 derajat celsius. Kalau rata-rata umumnya atau normalnya sekitar 20 hingga 21 derajat celsius," urainya.

Etik menjelaskan suhu dingin saat masuk musim kemarau merupakan hal yang wajar, sebab saat musim kemarau udara yang bergerak di atas wilayah DIY berasal dari Australia.

Baca juga: Suhu di Yogyakarta Lebih Dingin dari Biasanya, Ini Penjelasan BMKG

5. BMKG Jawa Timur imbau nelayan waspada gelombang tinggi

ilustrasi cuacaBMKG.go.id ilustrasi cuaca
Menurut Kasie Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto, saat musim kemarau, berembus angin muson timur tenggara membawa massa udara dari Benua Australia yang bersifat dingin dan kering.

Akibat fenomena cuaca tahunan tersebut, masyarakat diharapkan mewaspadai gelombang tinggi laut di perairan Jatim.

"Selain itu, masyarakat diimbau tetap menjaga kesehatan akibat perbedaan suhu pada siang dan malam hari. Pada malam hari gunakan jaket atau selimut tebal dan siang hari gunakan pelembab kulit agar kulit tidak terasa kering," katanya.

Baca juga: Suhu Dingin di Jawa Timur, Ini yang Perlu Diwaspadai Warga

Sumber: KOMPAS.com (Rachmawati, Andi Hartik, Fadlan Mukhtar Zain, Wijaya Kusuma)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com