Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Datang Lebih Awal, 7.000 Warga Terdampak Kekeringan

Kompas.com - 24/06/2019, 20:48 WIB
Sukoco,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Lebih dari 7.000 warga di lima desa di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terancam mengalami krisis air bersih karena musim kemarau yang datang lebih awal.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra mengatakan, krisis air juga membuat lebih dari 1.000 ekor ternak warga kesulitan mendapatkan air minum.

“Untuk sementara kurang lebih mendekati 7.000 jiwa dan lebih dari 1000 ternak terdampak krisis air bersih,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/06/2019).

Baca juga: Waspadai Angin Kencang Saat Memasuki Musim Kemarau di Manado

Fery menambahkan, lima desa yang terdampak krisis air bersih karena musim kemarau yang datang lebih awal di antaranya Desa Trosono, Desa Sayutan, Desa Bungkuk berada di Kecamatan Parang dan Desa Kuwon serta Desa Karas di Kecamatan Karas.

Kemarau yang datang lebih awal membuat warga kesulitan mendapat air bersih karena sumur milik warga mulai mengering.

“Karena musim kemarau ini lebih awal, diperkirakan nanti pasti ada daerah-daerah lain yang terdampak juga karena memang kondisi ini musim kemarau sesuai dengan prediski BMKG akan berakhir sampai bulan 10,” ungkapnya. 

Baca juga: Musim Kemarau, 100 Hektar Sabana di Kawasan Gunung Rinjani Terbakar

Untuk mengatasi krisis air yang dialami warga, BPBD Kabupaten Magetan melakukan droping air bersih sebanyak lebih dari 30.000 liter dengan menggunakan mobil tangki kepada warga.

BPBD Provinsi juga melakukan upaya pembuatan sumur di sejumlah titik untuk mengurangi krisis air bersih.

“Kita punya 15 tandon masing-masing tandon 2.000 liter kita suplai tiap hari,” ujarnya. 

Musim kemaru yang datang lebih awal di Kabupaten Magetan juga telah membuat lebih dari 500 hektar lahan pertanian terancam mengalami gagal panen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com