Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Dingin di Jawa Timur, Ini yang Perlu Diwaspadai Warga

Kompas.com - 24/06/2019, 13:32 WIB
Rachmawati

Editor

SIDOARJO, KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan imbauan waspada suhu dingin dan angin kencang saat musim kemarau.

Kasie Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan, saat musim kemarau, berembus angin muson timur tenggara membawa massa udara dari Benua Australia yang bersifat dingin dan kering.

"Sehingga secara umum kondisi wilayah Jawa Timur yang sebagian besar sudah masuk musim kemarau akan bersifat panas dan kering pada siang hari, sedangkan untuk malam hari dan pagi hari akan dingin," ujarnya kepada TribunJatim.com, Jumat (21/6/2019).

Baca juga: Malang yang Dingin hingga Fenomena Frost di Bromo dan Semeru

Ia menjelaskan suhu dingin pada musim kemarau disebabkan saat musim kemarau cerah dan tidak ada tutupan awan.

Radiasi sinar matahari yang diterima oleh bumi akan dipancarkan kembali ke angkasa pada malam hari.

"Karena tidak ada tutupan awan, energi tersebut akan diteruskan secara besar-besaran ke luar angkasa sehingga membuat bumi menjadi dingin. Fenomena ini akan terjadi hingga Agustus," katanya.

Namun, Teguh mengatakan kondisi ini selalu terjadi tiap tahun dan normal terjadi saat musim kemarau.

"Tidak hanya terjadi di wilayah Jatim, wilayah Jawa Tengah dan Indonesia bagian selatan juga mengalami hal sama, seperti NTB, NTT, Bali," katanya.

Baca juga: Suhu di Malang Lebih Dingin dari Biasanya, Ini Penjelasan BMKG

Akibat fenomena cuaca tahunan tersebut, masyarakat diharapkan mewaspadai gelombang tinggi laut di perairan Jatim.

"Selain itu, masyarakat diimbau tetap menjaga kesehatan akibat perbedaan suhu pada siang dan malam hari. Pada malam hari gunakan jaket atau selimut tebal dan siang hari gunakan pelembab kulit agar kulit tidak terasa kering," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Suhu Dingin di Jawa Timur Ternyata Disebabkan Udara dari Australia, Warga Harus Waspada Soal Hal ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com