Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2019, 10:02 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANJARNEGARA, KOMPAS.com — Suhu udara di kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kembali turun menjadi minus 9 derajat celsius, Senin (24/6/2019) pagi.

Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelolaan Obyek Wisata Banjarnegara Aryadi Darwanto mengatakan, suhu udara yang rendah tersebut menyebabkan embun es muncul lebih awal sejak Minggu (23/6/2019) malam.

"Rekor baru, Minggu pukul 20.35 WIB sudah terbentuk embun es di lapangan sekitar Candi Arjuna Dieng," kata Aryadi, saat dihubungi Senin.

Baca juga: Fenomena Embun Es di Dieng Diprediksi Muncul hingga Oktober

Aryadi mengatakan, embun es biasanya terbentuk menjelang pagi hari. Hal itu seiring dengan menurunnya suhu udara saat pagi dibanding saat malam hari.

Suhu udara terendah, lanjut Aryadi, terpantau Senin pukul 04.53 WIB. Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan termometer di kompleks Candi Arjuna, suhu udara tercatat mencapai minus 9 derajat celsius.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya katanya suhu terendah minus 8 derajat celsius," ujar Aryadi.

Seperti diketahui, embun es muncul secara berturut-turut selama tiga hari terakhir sejak Sabtu (22/6/2019).

Baca juga: Suhu Minus 2 Derajat Celsius, Ratusan Wisatawan Dieng Berburu Embun Es

 

Pada Sabtu pagi suhu udara berdasarkan hasil pengukuran menggunakan termometer mencapai minus 5 derajat celsius.

Sehari berikutnya, Minggu, suhu udara naik menjadi minus 2 derajat celsius. Kemunculan embun es di sekitar Candi Arjuna Dieng menarik ratusan wisatawan untuk berkunjung dan mengabadikan fenomena yang jarang ditemukan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com