Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Memanjat Sepikul, Tebing Tertinggi di Jawa Timur...

Kompas.com - 24/06/2019, 08:50 WIB
Slamet Widodo,
Rachmawati

Tim Redaksi

Jalur-jalur yang permanen tersebut termasuk hanya diperuntukkan bagi perofesional. Sementara jalur yang paling tinggi biasanya digunakan acara pengibaran bendera raksasa setiap upacara 17 Agustus.

Rata-rata tingkat kesulitan dari semua jalur adalah 5.9 sampai 5.10. Sementara jalur yang punya tingkat kesulitan paling tinggi, yakni 5.11, namun saat kegiatan Indonesia Climbing Festival ini jalur tesebut tidak digunakan.

"Yang landai-landai saja. Tingkat kemiringannya tidak sampai 90 derajat," ucap Ringgo.

Jacky Wicaksono, salah satu peserta asal Probolinggo mengaku baru pertama kali melakukan panjat tebing di Sepikul ini. Meski demikian, jalur pemanjatan dinilai sangat bagus dan menantang. Ditambah pemandangan yang indah ketika berada di ketinggian tebing, sehingga membuatnya betah berada di atas.

Tebing sepikul ini sudah terkenal. Saya masih baru pertama kali ini manjat di sini (Sepikul). Sangat menyenangkan. Jadi betah diatas malas turun,”  kata Jacky Wicaksono.

Kompas.com juga diberi kesempatan untuk melakukan pemanjatan dan merasakan langsung sensasinya.

Setelah menggunakan peralatan keamanan dan mendapat arahan dari panitia, pemanjatan dimulai.

Baca juga: Kisah Seru Kemenangan Robot UMM di Kompetisi Amerika Serikat

Ternyata benar, tidak ada kesulitan untuk melakukan pemanjatan di jalur yang baru tersebut karena banyak celah bebatuan untuk pijakan.

Setelah mencapai setengah dari jalur pendakian, pemandangan alam yang indah terhampar luas terlihat dari atas

Ketua Panitia Indonesia Climbing Festival, Wiwik Yuniarsih mengatakan jika wisata minat khusus seperti panjat tebing harus dikembangkan.  Menurutnya, panjat tebing juga merupakan wisata yang indah, menantang serta mempunyai nilai pengalaman yang tidak terlupakan.

“Kami mencoba mengenalkan wisata baru yang justru lebih bagus dan mempunyai nilai kesan. Dan panjat tebing ini bisa menjadi salah satu tujuan wisata, bagi yang jenuh wisata pantai,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com