Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kesulitan Identifikasi Sidik Jari Mayat Pria Bertato

Kompas.com - 23/06/2019, 17:32 WIB
Himawan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.com - Polisi hingga kini masih belum mengetahui identitas pria bertato yang ditemukan tewas tanpa busana di lahan timbunan di sekitar Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakukang, Makassar, Minggu (23/6/2016), pukul 01.00 Wita.

Paur Doksit Biddokkes Polda Sulsel AKP Sulkarnain menyebut, hingga kini pihaknya telah berkoordinasi dengan tim Inafis Polrestabes Makassar untuk mengidentifikasi sidik jari pria yang diduga berumur antara 35-40 tahun ini.

Namun, hingga kini belum membuahkan hasil.

Baca juga: Dalami Penyebab Kematian Mayat Tanpa Busana dan Bertato, Polisi Olah TKP Ulang

"Sampai saat ini, teman-teman penyidik sudah berkoordinasi dan bekerja untuk proses identifikasi," kata Sulkarnain, di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Minggu.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel, Sulkarnain mengatakan, pria tersebut berambut ikal dengan tato di lengan kirinya.

Di bawah ketiak pria tersebut, terdapat luka sebesar 13x5 sentimeter. Sementara, untuk luka di punggungnya berukuran 3x5 sentimeter.

Selain luka tersebut, di tubuh pria itu juga terdapat memar. Setidaknya, luka memar itu ada di kedua paha, di tangan dan juga di bibir.

"Yang jelasnya kalau untuk jenis yang bersentuhan dengan korban, kami tidak tahu apa. Yang jelasnya di dalam teori forensik itu adalah akibat benda tajam," imbuh dia.

Meski belum memiliki kesimpulan akhir, tetapi Sulkarnain menilai bahwa kematian pria bertato itu memang tidak wajar.

Baca juga: Penemuan Mayat Tanpa Busana, Bertato dan Kaki Terikat Gegerkan Warga

 

Apalagi, saat ditemukan, korban sudah tidak mengenakan busana dan kedua kakinya diikat tali.

Sulkarnain mengungkapkan bahwa mayat tersebut sudah lebih dari 24 jam karena telah menguarkan bau busuk.

"Kalau sementara ini dalam teori forensik memar itu ada benturan atau penganiayaan, saya kira teman-teman penyidik telah melakukan penyelidikan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com