Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Penutupan Warung Daging Anjing, Penjual Disuruh Ganti Profesi hingga Diberi Modal Rp 5 Juta

Kompas.com - 21/06/2019, 17:19 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Juliyatmono, telah memutuskan untuk melarang warung yang menjual daging anjing beroperasi di wilayahnya.

Menurutnya, daging anjing rentan penyakit menular, salah satunya rabies. Selain itu, anjing bukan hewan ternak yang layak untuk dikonsumsi.

Sementara itu, beberapa pemilik warung mengaku pasrah dan berencana untuk mengikuti arahan dari Juliyatmono. Mereka pun diberi waktu seminggu untuk merancang rencana usaha baru. 

Pino, salah satu pemilik warung, mengatakan akan berdagang wedang ronde setelah puluhan tahun berjualan daging anjing.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Bupati Juliyatmono telah siapkan peraturan daerah

Bupati Karanganyar Juliyatmono saat memberikan keterangan pers terkait penutupan warung daging anjing di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (20/6/2019).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Bupati Karanganyar Juliyatmono saat memberikan keterangan pers terkait penutupan warung daging anjing di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (20/6/2019).

Juliyatmono mengatakan, selama enam bulan dirinya akan memantau secara langsung usaha mereka setelah tidak lagi berjualan daging anjing.

"Selama enam bulan akan kita pantau keberhasilan, kesuksesan, keluar dari zona yang selama ini dia tekuni. Dan akan terus kita pantau agar mereka menjadi orang-orang yang sukses setelah alih profesi," imbuhnya.

Dirinya juga telah menyiapkan peraturan daerah (Perda) yang mengatur tentang larangan penjualan daging anjing, namun lebih kepada melindungi semua satwa.

Tujuan adanya Perda itu adalah melindungi semua hewan dari perburuan liar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Baca juga: Warung Daging Anjing Ditutup, Pedagangnya Diberi Waktu 7 Hari Ganti Profesi

2. Beri waktu seminggu untuk memikirkan ganti profesi

Salah satu warung yang menyediakan kuliner berbahan dasar daging anjing di kota Solo, Jawa Tengah.Kompas.com/Ervan Hardoko Salah satu warung yang menyediakan kuliner berbahan dasar daging anjing di kota Solo, Jawa Tengah.

Juliyatmono telah memberikan kesempatan bagi para penjual daging anjing selama sepekan untuk berganti profesi.

Hal itu disampaikan Juliyatmono dalam acara sosialisasi bersama para penjual daging anjing di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (20/6/2019).

"Makanya saya memberi waktu seminggu bagi mereka untuk memikirkan ganti profesi. Sehingga mulai Jumat pekan depan tidak ada lagi yang berjualan daging anjing."

Menurut Juliyatmono, anjing bukan merupakan hewan ternak yang dikonsumsi. Selain itu, anjing juga dapat menularkan berbagai macam penyakit salah satunya rabies.

Baca juga: "Tolong Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com