Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Minta Pendakian Gunung Rinjani Jalur Sembalun Hanya Ditutup Saat Jumat Pagi

Kompas.com - 21/06/2019, 15:51 WIB
Fitri Rachmawati,
Rachmawati

Tim Redaksi

"Ini akan sangat menarik dan memberi warna kuat bagi wisata trakcing di Rinjani. Penghormatan pada alam semesta cukup dengan ketaatan dan rasa menyatu dengan alam. Jadi tanpa harus ada pemisahan laki-laki dan perempuan. Setiap pendaki memiliki tata cara dan etika saat mendaki," kata Ramli yang pernah menjajal empat jalur pendakian menuju Gunung Rinjani.

Baca juga: Pasca-gempa Lombok, Pelaku Wisata Pendakian Gunung Rinjani Mulai Berbenah

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Gunjng Rinjani (TNGR) NTB, Sudiyono mengatakan jika penutupan dilakukan hanya di jalur sembalun karena waktu di hari Jumat lebih pendek.

"Itu atas permintaan masyarakat dan tokoh adat. Jalur lain masih buka seperti biasa, seperti jalur Aik Berik, Timbanuh, dan Senaru," kata Sudiyono.

Terkait dengan permintaan warga dan pelaku wisata di Sembalun yang menginginkan jalur Sembalun dibukan Jumat siang, Sudiyono sepakat dan menyerahkan sepenuhnya pada hasil kesepakatan masyarakat dan tokoh adat di Sembalun.

"Kita di TNGR menyerahkan sepenuhnya pada masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh adat. Apa yang disepakati kami akan ikut, tetapi untuk Jumat dan hari hari lainnya kami batasi jadwal pendakian hingga pukul 16.00 Wita, agar pendaki dan wisatawan tidak melakukan pendakian malam hari. Itu riskan," katanya.

Baca juga: Gunung Rinjani Kembali Dibuka untuk Pendaki, 3 Rambu Ini Wajib Dipatuhi

Untuk tiga jalur pendakian lainnya, Sudiyono mengatakan masih belum ada aturan baru. Menurutnya, ia akan melihat perkembangan apakah aturan tersebut akan dipatuhi oleh pendaki yang melalui jalur Sembalun.

"Kita lihat saja perkembangan. Kalau keputusan tersebut bagian dari penghormatan adat dan budaya, aturan serupa di tempat lain juga bisa berlaku. Tapi semua tergantung masyarakat," kata Sudiyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com