Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Zonasi Kabupaten/Kota, Calon Peserta PPDB SMA/SMK di Sumbar Bisa Pilih 3 Sekolah

Kompas.com - 21/06/2019, 14:59 WIB
Perdana Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PADANG, KOMPAS.com - Untuk mengantisipasi membludaknya pendaftaran di sebuah sekolah, Dinas Pendidikan Sumatera Barat menerapkan sistem zonasi kabupaten dan kota.

Dengan sistem zonasi ini, peserta dari dalam satu kabupaten dan kota memiliki peluang yang sama untuk bisa mendaftar di sekolah favorit yang ada.

"Kami menerapkan sistem zonasi kabupaten dan kota. Hal ini sudah diatur dalam Pergub yang sudah difasilitasi oleh Kemendagri," kata Ketua Panitia PPDB SMA/SMK Sumbar, Suryanto kepada Kompas.com, Jumat (21/6/2019).

Baca juga: Hindari Akun Ganda di PPDB Online, Jateng Wajibkan Calon Siswa Miliki Token

Menurut Suryanto, dengan sistem zonasi kabupaten dan kota ini, calon peserta didik baru bisa memilih tiga sekolah dalam kabupaten dan kota.

"Kami mengakomodir tiga pilihan sekolah untuk masing-masing calon peserta. Pilihan itu diserahkan sepenuhnya kepada calon tidak ada batasan tempat tinggal asalkan masih dalam satu kabupaten dan kota," kata Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumbar ini.

Dengan sistem ini, akan membuat calon peserta didik jeli untuk menentukan pilihan. Pilihan 1 tentunya sekolah paling favorit dan diikuti sekolah lainnya.

Sistem ini, kata Suryanto, mirip dengan seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan penentuan pilihan 1 sampai 3.

"Jika sudah lulus di sekolah pilihan 1 maka otomatis nama tidak akan muncul di sekolah pilihan 2 dan 3," ujar Suryanto.

Suryanto mengatakan, kendati berbeda dengan sistem zonasi tempat tinggal, namun zonasi kabupaten dan kota ini tidak menyalahi aturan.

"Tidak ada masalah karena bagaimana bentuk zonasinya diserahkan kepada daerah," kata dia.

Suryanto mengatakan, zonasi kabupaten dan kota ini hampir sama dengan tahun lalu di mana tidak terjadi gejolak luar biasa.

Baca juga: PBNU Nilai Penerapan Sistem Zonasi PPDB Prematur, Ini 4 Alasannya

Sementara, jika diterapkan zonasi tempat tinggal, akan mengakibatkan penumpukan siswa di daerah padat penduduk dan kekurangan siswa di daerah jarang penduduk.

"Apalagi sejak pasca-gempa bumi 2009 lalu, sebaran penduduk Sumbar tidak merata dan hal ini tentunya bisa menimbulkan persoalan jika diterapkan zonasi tempat tinggal," kata dia.

Seperti diberitakan, Sumbar mulai membuka pendaftaran PPDB SMA/SMK 2019 pada 25 Juni mendatang dengan beberapa tahap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com