Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan, Polisi Jadwalkan Pemeriksaan Korban Kena Tipu Arisan Fiktif

Kompas.com - 20/06/2019, 23:22 WIB
Labib Zamani,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Satuan Reskrim Polresta Surakarta menjadwalkan pemeriksaan terhadap para korban dugaan tindak penipuan dan penggelapan uang dengan modus arisan fiktif pekan depan.

Hal tersebut disampaikan Kanit IV Satuan Reskrim Polresta Surakarta Iptu Sudarmiyanto dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (20/6/2019) malam.

"Besok minggu depan kita menjadwalkan pemeriksaan kepada para korban," kata Sudarmiyanto.

Baca juga: Sejumlah Warga Solo Mengaku Kena Tipu dengan Modus Arisan Fiktif

Menurutnya, pemeriksaan ini untuk menentukan waktu, tempat serta kerugian dari masing-masing korban yang telah membuat pengaduan ke Polresta Surakarta.

"Ada lima orang korban yang telah mengadukan ke Polresta Surakarta. Masing-masing korban ini jumlah kerugiannya berbeda-beda," jelasnya.

Seorang korban berinisial AM (43) mengatakan, mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah untuk membeli arisan bulanan yang ditawarkan oleh terlapor, TR (29), warga Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon.

AM menyampaikan seharusnya pertengahan Juni, ia mendapatkan arisan tersebut. Namun, sampai saat ini AM belum pernah menerima arisan tersebut.

TR justru sudah menghilang dan pergi. Kontak telepon seluler (ponsel) milik TR tidak dapat dihubungi. AM pernah mendatangi alamat rumahnya, namun terlapor sudah tidak ada.

"Saya mendapat arisan semuanya Bulan Juli. Tapi, saya juga beli arisan Bulan Juni, seharusnya tanggal 10 sama 17 Juni kemarin dapat. Ternyata tidak ada. Ponsel TR saya hubungi sudah tidak bisa," ungkap warga Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari.

Baca juga: Warga Solo Mengaku Kena Tipu Ratusan Juta dengan Modus Arisan Fiktif

AM menjelaskan dirinya ikut arisan bulanan melalui aplikasi WhatsApp itu karena tidak perlu harus datang ke lokasi. Untuk membeli arisan, kata AM, peserta arisan cukup mentransfer nominal uang untuk membeli arisan.

Menurutnya, ada beberapa grup arisan yang dibentuk TR melalui WA dengan jumlah niminal uang berbeda-beda. Dari yang terkecil Rp 10 juta dan paling besar Rp 100 juta.

"Saya ikut arisan ini atas dasar kepercayaan. Saya kenal TR sejak empat tahun yang lalu. Karena saya sering bertemu TR saat belanja baju di butiknya," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com