Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perajin Kujang Batu Akik Karawang, Laris setelah Beri Harga Unik hingga Tembus Mancanegara

Kompas.com - 20/06/2019, 13:47 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Kujang batu akik buatannya mempunyai banyak variasi, dari warna, ukuran, hingga jenis batu. Tak hanya untuk pajangan, batu kujang ini juga bisa dijadikan aksesoris, kalung misalnya.

Ia memasarkan dengan harga beragam, mulai dari Rp 150.000, tergantung bentuk, jenis batu, dan ukuran.

Jenis batunya pun bermacam, mulai dari giok hitam, chalcedony, hingga pancawarna, batu khas Loji, Karawang.

Selain bentuk kujang, ia juga membuat cincin dari berbagai macam jenis batu. Kemudian aksesoris seperti cincin, gelang, tasbih, dan kalung dengan liontin dari batu.

"Harganya menyesuaikan bentuk dan ukuran," katanya.

Pameran di London

Siapa sangka, seorang kawan menginformasikan akan diadakannya pameran di kantor Kedutaan Besar Indonesia di London. Ternyata, batu kujang buatannya lolos seleksi. Ki Nata kemudian mengirim sembilan batu kujang.

"Dari sembilan yang saya kirim, yang kembali tujuh. Artinya, laku dua," tambahnya.

Ia bercerita, pernah ada seorang warga Perancis yang tinggal di Argentina memesan batu buatannya. Namun, kiriman itu tak sampai, meskipun alamat yang tertulis dipastikan benar. Setelah dikirimkan kembali, ternyata kiriman tersebut kembali dipulangkan.

"Ternyata memang ada aturan tertentu dari negara tersebut. Waktu itu saya mau kembalikan uang dia (pemesan), tapi dia menolak," katanya.

Buah dari pemasaran online tersebut, pesanan datang dari Malaysia, Singapura, dan beberapa daerah di nusantara.

"Yang belum (pernah) mendapat pesanan dari Papua," katanya.

Tak hanya itu, ia juga meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) rekor 72 seniman, 72 karya, 72 menit tampil bareng dalam rangka HUT ke-72 Jawa Barat.

"Saya diajak oleh seorang seniman dari Jawa Barat untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut," katanya.

Baca juga: Kisah Jarwo Susanto: Dulu Tolak Penutupan Dolly, Kini Sukses Jadi Pengusaha Tempe

Ki Nata juga bersyukur respons dari dinas terkait dan Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Karawang cukup baik. Ia kerap kali diberi kesempatan membuka stan di acara pemerintahan dan hotel-hotel.

"Omzetnya lumayan, bisa untuk mencukupi kebutuhan satu bulan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com