SOLO, KOMPAS.com - Korban dugaan tindak penipuan dan penggelapan uang dengan modus arisan fiktif bermunculan. Setelah AM (43), korban arisan fiktif lainnya adalah WL (25), warga Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah.
WL mengaku ikut arisan bulanan yang diduga fiktif melalui aplikasi WhatsApp karena sistemnya peserta bisa menentukan perolehan arisan itu setiap bulannya sesuai yang mereka kehendaki.
WL ikut arisan tersebut pada Januari 2019 diajak oleh korban AM yang lebih dahulu ikut. Melihat hasilnya yang cukup besar, membuat WL tertarik untuk melanjutkan arisan itu sampai sekarang.
Baca juga: Ikut Arisan Online, Puluhan Warga di Ambon Tertipu Jutaan Rupiah
Bahkan, WL mengatakan ikut lima grup arisan sekaligus yang dibentuk TR (29).
"Saya ikut lima grup arisan. Nominalnya berbeda-beda. Paling kecil Rp 10 juta hingga Rp 100 juta," kata WL, saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/6/2019).
Awalnya, arisan berlangsung dengan lancar. WL pun mengaku sudah tiga kali mendapatkan arisan tersebut.
Masing-masing pada Januari Rp 10 juta, April Rp 30 juta dan Mei Rp 20 juta.
"Mei saya beli arisan dari TR Rp 35 juta dapatnya Rp 50 juta untuk Bulan Juni. Saya juga beli arisan untuk Bulan Juli sama Agustus," ujar dia.
Tetapi, sampai saat ini dirinya belum menerima uang arisan seperti yang dijanjikan TR. Justru, TR menghilang dan sudah tidak dapat dihubungi.
"Saya beli arisannya by transfer ke teman saya (AM). Setelah uang yang aku transfer itu masuk rekening (TR) saya dikirimin screenshot-nya," ujar dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan