Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pasutri Seks "Live" di Depan Anak-anak | Takut Dibunuh, Penumpang Serang Sopir Bus Safari

Kompas.com - 19/06/2019, 07:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

Amsor, penumpang yang menyerang supir bus hingga terjadi kecelakaan, adalah warga Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, diduga sedang terlibat masalah.

Amsor juga merasa kerap diikuti orang tak dikenal. Mereka hendak merencanakan pembunuhan terhadapnya.

Menurut Emah, adik kandung Amsor, hal itulah yang melatarbelakangi Amsor menyerang supir sehingga terjadi kecelakaan.

“Pas pulang ada yang ngikutin kata si Amsor, ada yang mau ngebunuh, sampe bisikan seperti itu katanya, supir sama kondektur itu seolah-olah sekongkol mau bunuh dia. Perasaan dia kata cerita adiknya, jadi dibayangi rasa takut akan dibunuh,” kata Emah melalui Rusbandi, Ketua RT.

Baca berita selengkapnya: Ada Masalah di Kantor, Penyerang Sopir Bus di Tol Cipali Dibayangi Ketakutan Dibunuh

4. Heboh seserahan tukang bakso berupa mobil Toyota Fortuner

Ucok Budianto, warga Kecamatan Winong, Kabupaten Pati memberikan seserahan kepada calon istrinya, Mega Tristiani (23), warga Kecamatan Kayen, Pati berupa satu unit mobil Toyota Fortuner seri VRZ dan satu unit motor Honda Beat.

Seperti diketahui, Ucok adalah seorang pengusaha penggilingan daging bakso yang menikah dengan Mega pada Minggu (16/6/2019).

Seserahan yang tidak biasa tersebut sontak menjadi perhatian masyarakat setelah diunggah di media sosial, salah satunya di akun instagram @patinews.com yang direspon oleh 1.340 warganet.

"Tidak ada yang perlu dibesar-besarkan lagi. Hal ini memang sudah biasa terjadi dengan seserahan motor, mobil, lemari dan bahkan ternak seperti sapi. Biasanya sudah kesepakatan dan tidak ada paksaan. Ini bentuk keseriusan ingin memperistri," terang Imron, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati, saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Selasa (18/6/2019).

Baca berita selengkapnya: Menikah, Pengusaha Bakso Berikan Seserahan Mobil Toyota Fortuner dan Honda Beat

5. Mantan pemulung menjadi pengusaha sukses beromzet miliaran karena porang

UMBI PORANG?Paidi, warga Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun menunjukkan umbi porang yang akan diekpsor ke luar negeri. Paidi sukses mengembangkan porang hingga mengubah nasibnya pemulung menjadi milyader.KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi UMBI PORANG?Paidi, warga Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun menunjukkan umbi porang yang akan diekpsor ke luar negeri. Paidi sukses mengembangkan porang hingga mengubah nasibnya pemulung menjadi milyader.

Paidi (37) hanya dikenal sebagai sosok pemulung yang tinggal di Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Rumahnya saat itu berdinding anyaman bambu dan berlantai tanah.

Namun, sejak tiga tahun terakhir, nasib Paidi berubah total. Pria berambut gondrong ini kini menjadi sosok yang banyak dicari kalangan petani. Bukan tanpa sebab.

Rumahnya yang dahulu sederhana kini menjadi bagus. Semenjak kegetolannya mengembangkan porang (sejenis umbi yang dapat dijadikan bahan makanan, kosmetik, dll), Paidi membuka banyak mata petani.

Tak hanya sukses berjualan porang hingga luar negeri, Paidi juga memberikan modal bagi petani-petani di kampung halamannya yang ingin mengembangkan porang.

Baca berita selengkapnya: Cerita Paidi, Mantan Pemulung Beromzet Miliaran Setelah Sukses Tanam Porang

Sumber: KOMPAS.com (Muhlis Al Alawi, Puthut Dwi Putranto Nugroho, Muhamad Syahri Romdhon, Iwan Bahagia, Irwan Nugraha)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com