Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pasutri Seks "Live" di Depan Anak-anak | Takut Dibunuh, Penumpang Serang Sopir Bus Safari

Kompas.com - 19/06/2019, 07:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus pasangan orangtua, EK (25) dan LI (24) yang memamerkan adegan intim alias seks "live" di depan anak-anak warga Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Jawa Bara menjadi sorotan pembaca.

Tak hanya itu, kedua pasangan tersebut memasang tarif Rp 5.000 per orang untuk menonton dan merekamnya. Sementara itu, polisi telah menetapkan keduanya menjadi tersangka.

Selain itu, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mengatakan, pihaknya akan memenuhi janji kampanye terkait pemberian 2 hektar lahan per kepala keluarga baru.

Shabela berencana akan mengambil alih lahan PT Tusam Hutani Lestari (THL). Seperti diketahui, mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto memiliki saham terbesar di perusahaan tersebut.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Kasus "sex live" bertarif Rp 5.000 untuk anak-anak

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Orangtua di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dihebohkan dengan perbuatan suami istri di wilayahnya yang menontonkan hubungan seksnya secara langsung dihadapan anak-anak.

EK dan LI tersebut juga memungut bayaran Rp 5.000 per anak yang usianya dibatasi maksimal 12 tahun.

Mirisnya, para penonton anak-anak ini diperbolehkan merekam hubungan seks suami istri tersebut yang dilakukan di dalam kamar rumahnya.

"Laporan ini berawal dari para orang tua yang resah dengan kelakuan suami istri tersebut. Awalnya hanya informasi mulut ke mulut, sampai akhirnya pengakuan dari anak-anak yang pernah menonton dan membenarkan kejadian tersebut," jelas Ketua Komisi Perempuan Anak Indonesia (KPAI) Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Selasa (18/6/2019).

Baca berita selengkapnya: Heboh, Suami Istri Suguhkan Hubungan Seks "Live" Bertarif Rp 5.000 untuk Anak-anak

2. Ditagih janji kampanye lahan 2 hektar, Bupati Aceh Tengah ambil lahan milik Prabowo Subianto

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar saat diwawancarai sejumlah wartawan dalam suatu kegiatan.KOMPAS.Com/IWAN BAHAGIA SP Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar saat diwawancarai sejumlah wartawan dalam suatu kegiatan.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah telah menyurati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk meminta areal penggunaan lahan (APL) yang saat ini berstatus hak pengusahaan hutan (HPH) PT Tusam Hutani Lestari (THL).

Lahan yang digunakan PT. THL mencapai belasan ribu hektar. Pemkab Aceh berencana mengambil laih lahan tersebut serta memenuhi janji politik 2 hektar per kepala.

"Karena di THL, di samping ada APL yang belum dibuka, ada hak kepala daerah untuk membagi kepada rakyat, membuka lahan dua sampai lima hektar. Berarti di dalam HPH THL, ada APL sekitar 11.000 hektar. Ini yang sudah kita sampaikan melalui surat ke kementerian," ungkap Shabela.

Baca berita selengkapnya: Penuhi Janji 2 Hektar Per KK, Aceh Tengah Ambil Alih Lahan Prabowo

3. Sopir penyerang Bus Safari diduga miliki masalah di kantor

Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan identifikasi bus Safari Lux Salatiga yang mengalami kecelakaan di Tol Cipali KM 151, Majalengka, Jawa Barat, Senin (17/6/2019). Dalam kecelakaan yang melibatkan 4 kendaraan tersebut menyebabkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia dan 45 orang menderita luka-luka.ANTARA FOTO/DEDHEZ ANGGARA Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan identifikasi bus Safari Lux Salatiga yang mengalami kecelakaan di Tol Cipali KM 151, Majalengka, Jawa Barat, Senin (17/6/2019). Dalam kecelakaan yang melibatkan 4 kendaraan tersebut menyebabkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia dan 45 orang menderita luka-luka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com