Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bersyukur Kalilah Kami, Anak Kami Akhirnya Bisa Operasi Sumbing..."

Kompas.com - 18/06/2019, 19:07 WIB
Dewantoro,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Muhammad Hasyim Nuril Aceh bersama istrinya, Sabrina Tanjung, warga Kelurahan Pasar Lahewa, Kecamatan Lahewa, Nias Utara, Sumatera Utara, akhirnya bisa bernapas lega.

Anak mereka satu-satunya, Muhammad Azmi, yang baru berusia setahun akhirnya bisa menjalani operasi bibir sumbing.

Selama ini, dia merasa bingung dengan buah hatinya itu. Ingin mengoperasi, namun tak ada biaya yang cukup untuk menjalani operasi.

Baca juga: Cerita Paidi, Mantan Pemulung Beromzet Miliaran Setelah Sukses Tanam Porang

Dokter yang ditemuinya di Nias pun mengatakan bahwa untuk mengoperasi bibir sumbing harus dibawa ke Jakarta. Dia dan istrinya pun sempat semakin sedih.

Beberapa waktu lalu, dia mendapat informasi dari Polres Nias tentang adanya program bantuan sosial untuk operasi bibir sumbing oleh Polda Sumatera Utara.

Nuril bercerita, dia berjuang untuk mengurus segala sesuatunya untuk bisa berangkat ke Medan. Apalagi dia tidak memiliki BPJS.

Jarak dari rumahnya menuju Bandar Binaka Nias sejauh 79 km ditempuh selama dua jam lalu tiba di Medan pada Jumat (14/6/2019).

Baca juga: Cerita Suami Gadaikan Istri Akhirnya Terungkap, Semua Bermula Ketika Menjadi TKI di Malaysia

Di Medan, dia tinggal menumpang di rumah saudaranya hingga kemudian masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan pada Minggu (16/6/2019).

"(Ke Medan), kami naik pesawat. Semua dibiayai sampai kami di sini dan anak kami sudah dioperasi, semalam," katanya ketika ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Selasa (18/6/2019).

Dia tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas kesempatan anaknya yang mengalami sumbing dari bibir hingga langit-langit kanannya bisa dioperasi.

"Semoga ke depannya anak saya dapat menjalani hidupnya secara normal," harapannya.

Baca juga: Kisah Bocah Alifa Penderita Tumor di Rahang, Meringis Kesakitan Setiap Kali Makan

 

Syukur yang sama juga dilayangkan oleh Verawati br Silalahi.

Dia tak bisa menahan air matanya karena terharu. Selama ini, dia tak pernah membayangkan akan ada yang mau membantu mengoperasi sumbing pada anaknya, Bima Sakti Nainggolan yang kini duduk di bangku SMP.

Verawati bercerita, Bima sudah berulang kali minta agar bibirnya dioperasi.

"Saya bilang Nak, nantilah ya. Mamak belum punya uang. Apalagi saya kan sudah janda, empat anak saya, suami saya sudah meninggal karena sakit. Pernah dulu minta minta surat miskin tapi ya belum dapat sampai sekarang, sampai akhirnya ada program ini. Bersyukur kalilah kami," ujar warga Pematang Pelimpahan, Sei Rampah, Serdang Bedagai, tersebut.

Kini, Verawati dan Bima akhirnya bisa tersenyum gembira.

 

Azmi dan Bima, dua dari 28 orang yang mendapat bantuan pengobatan operasi bibir sumbing secara gratis yang digelar oleh Polda Sumut.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, sebanyak 28 warga dari berbagai daerah di Sumatera Utara mendapat operasi bibir sumbing gratis dengan mayoritas pasien bayi, anak, dan dewasa. Dari jumlah tersebut, hanya dua orang yang memiliki kartu BPJS.

"Kita ingin menunjukkan bahwa negara hadir di tengah-tengah masyarakat," katanya, Selasa (18/6/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com