Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi hingga Jumlah Korban, Ini 5 Fakta Kapal Tenggelam di Sumenep

Kompas.com - 18/06/2019, 17:35 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal Motor Arin Jaya yang tenggelam di perairan Giliyang, Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Senin (17/6/2019) menyebabkan belasan korban meninggal dunia.

Kecelakaan kapal ini dikabarkan karena tingginya gelombang sehingga membuat kapal terbalik.

Berbagai pihak pun terus berkoordinasi melakukan penanganan tenggelamnya KM Arin Jaya di perairan Sumenep ini.

Berikut lima fakta seputar karamnya KM Arin Jaya:

1. Lokasi

Kapal mempunyai rute dari Pelabuhan Desa Gua Gua, Kecamata Raas ke Pelabuhan Dungkek, Kabupaten Sumenep.

Lokasi tenggelamnya kapal berada di perairan Pulau Giliyang dan Pulau Sapudi.

2. Ombak Tinggi

IlustrasiStockSnap/Pixabay Ilustrasi
Kapolsek Dungkek AKP Jaiman menduga karamnya kapal akibat ombak tinggi yang terjadi. Tinggi ombak saat itu diperkirakan mencapai 2 meter, bahkan lebih.

Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan penyedilikan terkait kecelakaan laut di Perairan Sumenep ini.

Baca juga: Korban Tewas Tenggelamnya KM Arin Jaya di Sumenep Jadi 17 Orang

3. Penumpang

 Pada H-4 jelang Lebaran Idul Fitri, kedatangan pemudik yang menggunakan kapal laut mulai terlihat di Pelabuhan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.  Diperkirakan, pada hari ini terdapat sekitar 5 ribu pemudik turun di Pelabuhan Murhum dengan menggunakan empat kapal Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE Pada H-4 jelang Lebaran Idul Fitri, kedatangan pemudik yang menggunakan kapal laut mulai terlihat di Pelabuhan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Diperkirakan, pada hari ini terdapat sekitar 5 ribu pemudik turun di Pelabuhan Murhum dengan menggunakan empat kapal Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).
Data manifes kapal masih simpang siur. Meskipun begitu, 39 orang dinyatakan selamat dan tengah menjalani perawatan medis di Puskesmas Dungkek.

Sementara itu, hingga Selasa (18/6/2019) siang, korban meninggal akibat tenggelamnya kapal berjumlah 17 orang.

Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Moh Anwar Sumenep untuk diidentifikasi.

Kapolres Sumenep AKBP Muslimin masih melakukan klarifikasi terkait kepastian jumlah penumpang KM Arin Jaya ini.

4. Kronologi

Kapal tenggelam.Thinkstock Kapal tenggelam.
Sebagian besar penumpang KM Arin Jaya merupakan rombongan pekerja dari Pulau Gowa Gowa.

Kapal berangkat dari Pulau Gowa Gowa Kecamatan Raas, Sumenep pada pukul 15.10 WIB.

Setelah 20 menit berlayar, terjadi cuaca buruk dan gelombang tinggi di bagian selatan Pulai Gili. Akibatnya, kapal terbalik dan tenggelam.

5. Pemerintah turun tangan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pos pelayanan di exit Singosari Tol Pandaan-Malang, Kabupaten Malang, Sabtu (1/6/2019)KOMPAS.com/ANDI HARTIK Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pos pelayanan di exit Singosari Tol Pandaan-Malang, Kabupaten Malang, Sabtu (1/6/2019)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menugaskan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) mencari informasi dan melakukan penanganan cepet terkait kejadian tenggelamnya KM Arin Jaya ini.

Adapun yang ditugaskan untuk melakukan penanganan kecelakaan antara lain Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan (Dinkes), Bakorwil Pamekasan, dan Biro Kessos Pemerintah Provinsi Jatim.

Pencarian korban masih terus dilakukan dengan koordinasi berbagai pihak seperti Basarnas, OPD Pemprov Jatim, pihak Syahbandar Kalianget, dan pihak kepolisian.

Baca juga: Khofifah Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Tangani Tenggelamnya Kapal di Perairan Sumenep

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com