Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah dan Tabungan untuk Umrah Terbakar Habis, Kakek Ini Dapat Bantuan

Kompas.com - 18/06/2019, 15:46 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang kakek berusia 70 tahun, Arsyad, baru saja kehilangan rumah beserta harta bendanya akibat api melalap kediamannya di Bottoe, kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/6/2019) sore.

Kakek yang sehari-hari berprofesi sebagai pemulung ini harus kehilangan tempat tinggalnya. Tidak hanya itu, Arsyad juga kehilangan sejumlah uang tabungan yang ia simpan untuk pergi menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci.

Akibat kebakaran itu, sepeda yang ia gunakan untuk memulung menjadi satu-satunya harta miliknya yang tertinggal.

Cerita tentang Arsyad kemudian tersebar dengan cepat di sosial media.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) on Jun 16, 2019 at 11:31pm PDT

Banyak pihak merasa iba dengan musibah yang dialami kakek sebatang kara ini. Banyak juga dari mereka yang kemudian menyalurkan bantuan, baik berupa dana, pakaian, hingga ibadah umrah gratis, dan membangunkan rumah baru.

Salah satunya adalah Yayasan Masjid Kurir Langit yang membuka donasi untuk membangun rumah baru bagi Arsyad.

Baca juga: Seorang Kakek Sempat Tertinggal di Rest Area KM 62 Tol Cikampek

Kepada Kompas.com, Presiden Masjid Kurir Langit, Syahid Fii Sabilillah, menjelaskan progres bantuan yang telah terkumpul dari para donatur untuk rumah baru Arsyad, hingga hari ini.

"Untuk rumah saja, belum termasuk perabot itu (membutuhkan) sekitar Rp 50 juta. Kalau perabot, kasur, kompor, kami ganti semua karena enggak ada yang tersisa. Kami estimasi sekitar Rp 20 juta untuk isi rumah," kata Syahid, Selasa (18/6/2019).

Dan dalam waktu singkat, dana yang dibutuhkan berhasil terkumpul dari para donatur sehingga proses pembangunan rumah baru bisa segera dimulai.

"Alhamdulillah, respons netizen luar biasa untuk beliau ini. Sejauh ini sudah hampir tercukupi untuk pembangunan rumah," kata Syahid.

Namun rupanya, bantuan dana tidak hanya datang dari Yayasan Masjid Kurir Langit, melainkan berbagai pihak lain. Hal itu menyebabkan jumlah uang yang terkumpul melebihi target.

Untuk itu, akan dilakukan koordinasi lebih lanjut untuk pengalokasian dana yang terkumpul jika rumah sudah terbangun dengan baik, mengingat Arsyad sudah berusia lanjut dan tinggal seorang diri.

"Kemungkinan besar dananya berlebih, Alhamdulillah banyak rezekinya beliau. Ini sedang didiskusikan apa nanti kami bikinkan sawah, atau kami buatkan usaha kelontongan begitu, atau apa yang bisa menafkahi sehari-harinya beliau," ucap Syahid.

Saat ini proses pembangunan sudah dimulai dan ditargetkan akan rampung dalam 20 hari ke depan.

"Targetnya 20 hari, lah, rumahnya sudah selesai. Rumah yang kami bikin ini modelnya rumah panggung karena belakang lokasinya itu kebetulan sungai dan pengalaman sering banjir. Airnya sering meluap, kami bikinkan rumah panggung, model rumah Bugis," ujar Syahid.

Baca juga: Kisah Kakek Derih yang Puluhan Tahun Berjualan Pisang di Trotoar Aceh

Ketiadaan aliran listrik di lokasi rumah Arsyad membuat proses perakitan bagian-bagian rumah yang terbuat dari kayu dikerjakan di tempat lain.

"Nanti setelah instalasi strukturnya sudah siap baru kita bawa langsung dan kita dirikan. Yang kita kerja di lokasi ini untuk MCK saja," jelas Syahid.

Membantu membangunkan rumah baru dipilih Yayasan Kurir Langit karena rumah menjadi kebutuhan yang paling mendesak bagi Arsyad.

Akan tetapi, Syahid menyebut sudah ada lima pihak yang menawarkan bantuan umrah gratis bagi Arsyad. Hal yang selama ini hanya bisa Arsyad mimpikan, namun kandas karna uang tabungannya habis terbakar.

"Kami fokus ke rumah supaya ada rumah baru, setidaknya yang lebih baik dari rumah sebelumnya. Karena (rumah sebelumnya) agak kecil, sudah tua, jadi kami rencana bikinkan rumah dengan ukuran 6x8 meter," tutur Syahid.

Pembangunan juga bisa langsung dilakukan karena kepemilikan lahan tanah sudah dikantongi oleh Arsyad, jadi tanah berstatus legal dan bisa dibangun rumah di atasnya.

Kakek Arsyad sementara waktu tinggal di rumah tetanggaYayasan Kurir Langit/ Syahid Fi Sabilillah Kakek Arsyad sementara waktu tinggal di rumah tetangga

Sementara ini Arsyad tinggal di rumah tetangganya hingga rumahnya berdiri kembali dan bisa dihuni.

Syahid menceritakan Arsyad begitu bersyukur atas bantuan yang ia terima dari berbagai pihak setelah kebakaran melanda rumah sederhananya beberapa hari lalu.

"Beliau sih bersyukur sekali, karena mungkin bagi dia ini musibah tapi ternyata di balik musibah itu dia betul-betul ikhlas menerima takdir ini akhirnya banyak rezeki yang datang," ucap Syahid.

"Kelebihannya beliau betul-betul ikhlas, ada orang kan (kalau terkena musibah) teriak-teriak atau ngamuk-ngamuk, beliau ini tenang betul. Maksudnya sedih tapi nrimo lah gitu," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com