Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengering, Ratusan Warga Kulon Progo Tangkap Ikan di Sungai

Kompas.com - 18/06/2019, 09:30 WIB
Dani Julius Zebua,
Rachmawati

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Ratusan warga turun ke Sungai Serang yang mulai mengering untuk mencari ikan. Bahkan dasar sungai yang membelah beberapa desa di Kecamatan Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ini terlihat jelas.

Kedatangan warga yang berasal dari dusun dan desa yang berada di sekitar sungai selebar 25 meter itu, setelah beredar informasi melalui media sosial jika sungai tersebut sengaja dikeringkan untuk memperbaiki tanggul.

Zabidi (61), warga Dusun Siluwok, DesaTawangsari, Kecamatan Pengasih mengaku sengaja datang ikut mencari ikan untuk dikonsumsi sendiri, setelah mendapatkan informasi dari media sosial jika sungai tersebut kering.

“Karena informasi dari grup-grup WA inilah saya ke sini. Saya datang siang saja sudah ramai seperti ini,” kata Zabidi.

Baca juga: Seorang Anak Berusaha Tarik Ayahnya yang Diseret Buaya ke Dalam Sungai

Menurutnya, sungai yang bermuara di Pantai Selatan sengaja dikuras. Pintu air bendungan antara Desa Ngestiharjo, Kecamatan Wates dengan Desa Bojong, Kecamatan Panjatan, dibuka agar air mengalir dan sungai mengering. Pintu air tersebut, kata Zabidi, adalah instalasi untuk mengalirkan air ke tegalan dan sawah ke desa-desa sekitar.

Menurut informasi yang dia dapat, sungai sengaja dikeringkan untuk memperbaiki tanggul yang rusak dan jebol beberepa waktu lalu.

Zabidi sendiri biasanya menjala ikan di Pelabuhan Tanjung Adikarto.

“Ini kali pertama menjala di sungai ini. Hasilnya untuk konsumsi sendiri. Lagi pula selama ini memang tidak pernah untuk jual. Dapat sedikit. Sekarang saya mau pindah ke tempat lain, yang lebih banyak,” katanya, Senin (17/6/2019).

Zabidi dan ratusan laki-laki dewasa lain turun ke sungai membawa sambil membawa jala bahkan beberapa warga juga membawa pelampung untuk menjangkau sisi sungai yang masih dalam.

Baca juga: Diduga Terpeleset, Dua Balita Tewas Tenggelam di Sungai Setu

Sementara di pinggir sungai, tampak anak-anak bermain-main di air yang dangkal.

Ikan yang ditangkap warga beragam seperti tawes, nila, dan wader.

“Ikan palung (hampala) yang langka juga ketemu di sini,” kata Catur, salah satu warga.

Ikan hasil tangkapan warga tidak sedikit yang dijual. Parjo, warga Dusun 1 Ngestiharjo menawar tiga ekor ikan gabus seberat 1 kilogram dengan harga Rp 50.000.

“Sengaja beli ikan gabus untuk obat. Kabarnya luka bisa cepat kering. Saya beli karena kebetulan istri sedang luka bakar karena kena minyak goreng,” kata Parjo.

Sementara itu Tayiz, warga Dusun Turib mengaku memperoleh ikan sidat seberat 4  kilogram. Ikan yang memiliki harga mahal tersebut dia dapatkan di antara bebatuan tanggul sungai dan dia tangkap menggunakan alat sederhana yaitu tongkat dan karung.

Baca juga: Mobil Grand Max Berpenumpang 10 Orang Terjun ke Sungai

Ia tak langsung menjualnya namun menunggu hingga ada penawaran tertinggi.

“Saya tawarkan pada yang menawar harga tertinggi saja. Ini sidat yang masih hidup. Masih segar. Pasti mahal,” katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com